Kepemimpinan Petani Kopi
Abstract
Kopi merupakan komoditas hasil perkebunan yang memiliki kontribusi besar terhadap perekonomian negara. Sumatera Selatan merupakan penghasil kopi terbesar di Indonesia. Secara sosiologis petani kopi di daerah ini cenderung hidup berkelompok dan melahirkan budaya serta norma tersendiri untuk menjaga dinamika dalam sosialnya. Penelitian bertujuan menggali modal kepemimpinan yang dimiliki oleh Ketua Talang sebagai pemimpin lokal kelompok petani kopi serta dinamika dalam kelompok sosialnya. Metode yang digunakan untuk menggali fakta, data, dan informasi dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif yang didukung data kualitatif dengan responden sebanyak 37 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan negatif antara modal kepemimpinan terhadap dinamika sosial. Modal kepemimpinan yang dimiliki ketua talang tergolong tinggi dan dinamika sosial yang terjadi tergolong rendah. Terdapat hubungan positif antara modal kepemimpinan terhadap indikator pengendalian sosial dan mobilitas sosial serta terdapat hubungan negatif antara modal kepemimpinan dengan indikator penyimpangan sosial dan perubahan sosial. Coffee is a plantation commodity that has a major contribution to the country's economy. South Sumatera is the largest coffee producer in Indonesia. Sociologically, coffee farmers in this area tend to live in groups and produce their own culture and norms to maintain social dynamics. This study aims to explore the leadership capital possessed by the head of the Talang as a local leader of the coffee farmer group and the dynamics of the social group. The method used to explore facts, data, and information in this study is a quantitative approach supported by qualitative data with 37 respondents. The results obtained indicate that there is a negative relationship between leadership capital and social dynamics. The leadership capital owned by the head of the gutter is high and the social dynamics that occur are low. There is a positive correlaton between leadership capital on indicators of social control and social mobility and there is a negative relationship between leadership capital and indicators of social deviation and social change.