Pengaruh Kelekatan Remaja-Orang Tua, Kontrol Diri dan Peran Teman Sebaya terhadap Perilaku Seksual Pra-nikah Remaja SMA/SMK
Abstract
Perilaku seksual pra-nikah pada remaja penting untuk diperhatikan
mengingat dampaknya yang dapat mengganggu perkembangan fisik dan
psikologis remaja yang merupakan generasi penerus bangsa. Oleh karena itu,
penting untuk mempelajari faktor-faktor yang dapat mempengaruhi perilaku
seksual pranikah pada remaja. Faktor yang diduga dapat memengaruhi perilaku
seksual pra-nikah pada remaja di antaranya adalah kelekatan remaja dengan orang
tua (Potard et al., 2017), kontrol diri (Annisah et al., 2020), dan peran teman
sebaya (Etrawati et al., 2017).
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh kelekatan remajaorang
tua, kontrol diri dan peran teman sebaya terhadap perilaku seksual pranikah
pada remaja SMA/SMK di Kota Bogor. Secara khusus, tujuan penelitian
ini, yaitu: 1) menganalisis karakteristik remaja, karakteristik keluarga, kelekatan
remaja-orang tua, kontrol diri, peran teman sebaya dan perilaku seksual pra-nikah
remaja SMA/SMK; 2) menganalisis hubungan karakteristik remaja dan
karakteristik keluarga dengan kelekatan remaja-orangtua, kontrol diri, peran
teman sebaya dan perilaku seksual pra-nikah remaja SMA/SMK; 3) menganalisis
pengaruh kelekatan remaja-orang tua, kontrol diri dan peran teman sebaya
terhadap perilaku seksual pra-nikah remaja SMA/SMK; 4) menganalisis pengaruh
karakteristik remaja, karakteristik keluarga, dimensi kelekatan remaja-orang tua,
dimensi kontrol diri dan dimensi peran teman sebaya terhadap perilaku seksual
pra-nikah remaja SMA/SMK.
Penelitian ini menggunakan explanatory research design dan dilaksanakan
di Kota Bogor. Sebanyak 245 remaja berusia 15-18 tahun, belum menikah, dan
masih memiliki orang tua lengkap menjadi responden yang diambil secara
voluntary sampling dalam penelitian ini. Data primer diambil dari responden
secara self-administered dengan menggunakan kuesioner yang disebarkan
menggunakan google form melalui media whatsaap yang dibagikan kepada
sekolah-sekolah, responden tergantung dari respon siswa. Variabel kelekatan
remaja-orang tua diukur menggunakan Inventory of Parent and Peer Attachment
(IPPA) yang dikembangkan oleh Armsden & Greenberg (1987). Variabel kontrol
diri diukur menggunakan Self-Control Scale yang dikembangkan oleh Tangney et
al., (2004). Variabel peran teman sebaya dan perilaku seksual pra-nikah diukur
dengan menggunakan alat ukur yang dikembangkan oleh Dewi (2012).
Sebagian besar responden berjenis kelamin perempuan (69.4%), dan
sisanya laki-laki sebesar 30.6 persen. Sebagian besar responden bersekolah di
SMK (95.9%) dan sisanya di SMA (4.1%), dan mayoritas berada pada kelas XII
(80.4%). Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa rata-rata usia Ayah 48.7 tahun
dan rata-rata usia ibu 45.0 tahun. Sebagian besar Ayah (81.6%) dan usia ibu
(70.6%) berada pada kelompok usia dewasa madya. Lebih dari separuh Ayah
responden (53.5 %) dan hampir separuh Ibu responden (45,7%) berpendidikan
tamat SMA. Sebagian besar Ayah responden bekerja (89.4%) dan sebagian besar
Ibu responden tidak bekerja (73.5%).
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kelekatan remaja-ayah mayoritas
berada pada kategori sedang (44.9%) dan kelekatan remaja-ibu mayoritas berada
pada kategori baik (50.6%). Kontrol diri remaja mayoritas berada pada kategori
sedang (48.6%) dan mayoritas peran teman sebaya berada pada kategori sangat
baik (47.8%). Sebagian besar perilaku seksual pra-nikah remaja SMA/SMK pada
penelitian ini tergolong rendah yaitu 86.7 persen responden mengaku tidak pernah
melakukan perilaku seksual pra-nikah dan berada pada kategori selalu sebesar 1.6
persen.
Penelitian ini juga menemukan adanya hubungan yang signifikan antara
jenis kelamin dengan kelekatan remaja-ayah, peran teman sebaya dan perilaku
seksual pra-nikah. Status pekerjaan Ayah ditemukan berhubungan negatif
signifikan dengan perilaku seksual pra-nikah remaja. Status pekerjaan ibu
ditemukan berhubungan positif signifikan dengan kelekatan remaja-ayah.
Temuan utama pada penelitian ini yaitu peran teman sebaya berpengaruh
negatif signifikan pada perilaku seksual pra-nikah remaja sedangkan penelitian ini
juga menunjukkan bahwa kelekatan remaja-orangtua dan kontrol diri remaja tidak
berpengaruh secara signifikan dengan perilaku seksual pra-nikah remaja di Kota
Bogor.
Peran teman sebaya mempunyai korelasi negatif dan berpengaruh negatif
signifikan dengan perilaku seksual pra-nikah remaja. Peran teman sebaya dapat
membawa pengaruh positif atau negatif pada perilaku seksual pra-nikah remaja,
dan remaja lebih terbuka terhadap permasalahan hidupnya pada teman sebaya.
Pemerintah dan lembaga swadaya masyarakat dan masyarakat dapat menyusun
program promosi dan prevensi melalui pemberdayaan remaja sebagai kader
remaja dalam kegiatan peer konselor dan peer edukator terhadap pencegahan
perilaku seksual berisiko pada remaja. Bagi keluarga khususnya orangtua perlu
melakukan kontrol terhadap pergaulan remaja dengan teman sebaya. Bagi
masyarakat diharapkan dapat mengawasi pergaulan remaja di lingkungan
masyarakat terutama perilaku remaja yang memiliki pasangan. Bagi penelitian
selanjutnya tentang penambahan variabel peran teknologi informasi yang
berhubungan dengan perilaku seksual pra-nikah remaja yang berisiko.
Collections
- MT - Human Ecology [2190]