Kondisi Peternakan Babi Lokal Pasca Kasus Penyakit African Swine Fever di Wilayah Kecamatan Namohalu Esiwa
Date
2022Author
Harefa, Febry Honey
Baihaqi, Muhamad
Mendrofa, Verika Armansyah
Metadata
Show full item recordAbstract
African Swine Fever (ASF) atau demam babi afrika merupakan penyakit viral
hemoragik yang sangat menular menyerang ternak babi yang menimbulkan
kerugian ekonomi bagi peternakan skala kecil dan besar. Mewabahnya penyakit
African Swine Fever (ASF) sebagai penyakit yang dapat menyerang babi telah
menyebar di banyak negara termasuk Indonesia. Pulau Nias merupakan salah satu
daerah populasi ternak babi terbesar di Indonesia yang terkena ASF. Kejadian ASF
menyebabkan kerugian besar bagi perekonomian dan ketakutan masyarakat akan
konsumsi daging babi dan produk babi lainnya. Virus ASF terdekteksi di Nias pada
awal bulan April 2020, dan selanjutnya menyebar di hampir semua kecamatan salah
satunya yaitu kecamatan Namohalu Esiwa pada awal bulan Mei 2020. Penelitian
ini bertujuan untuk mengidentifikasi kondisi peternakan dan sistem manajamen
pemeliharaan ternak babi lokal paska penyakit African Swine Fever (ASF) yang
masuk di Pulau Nias. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem manajemen
pemeliharaan ternak babi di Kecamatan Namohalu Esiwa masih belum cukup baik
yang disebabkan oleh sumber daya manusia terbatas, fasilitas yang kurang memadai,
serta kurangnya perhatian stakeholder pada saat dan sesudah terserangnya penyakit
ASF yang menimbulkan kerugian ekonomi yang besar bagi masyrakat dengan
tingkat mortalitas mencapai 100%. African Swine Fever (ASF) is a highly contagious viral hemorrhagic disease
that attacks pigs that cause economic losses for small and large-scale farms. The
outbreak of African Swine Fever (ASF) a disease that can attack pigs has spread in
many countries including Indonesia. Nias Island is one of the areas with the largest
pig population in Indonesia affected by ASF. The ASF incident caused huge losses
to the economy and people feared the consumption of pork and other pork products.
The ASF virus was detected in Nias in early April 2020 and subsequently spread to
almost all sub-districts, one of which is Namohalu Esiwa sub-district in early May
2020. This study aims to identify livestock conditions and management systems for
raising local pigs after African Swine Fever (ASF) which entered Nias Island. The
results showed that the management system for raising pigs in Namohalu Esiwa
District was still not good enough due to limited human resources, inadequate
facilities, and lack of stakeholder attention during and after ASF disease which
caused huge economic losses for the community. the mortality rate reaches 100%.