Survei Penyakit Layu pada Ubi Jalar (Ipomoea batatas (L.) Lam) di Kecamatan Cilimus dan Mandirancan, Kabupaten Kuningan
Abstract
Potensi tanaman ubi jalar cukup ideal sebagai pangan alternatif. Namun,
kehadiran organisme pengganggu tanaman (OPT) yang tidak dikelola dengan baik
menjadi ancaman besar bagi budi daya tanaman tersebut. Hal yang sama juga terjadi
di Kabupaten Kuningan, Jawa barat. Data lapangan diperoleh melalui pengamatan
gejala, penghitungan insidensi penyakit, dan hasil wawancara dengan petani yang
ditentukan secara acak. Jumlah tanaman yang diamati menngacu pada jumlah
guludan pada setiap lahan. Wawancara petani mencangkup: aspek budi daya
tanaman, ragam OPT, insidensi penyakit, dan pengelolaan OPT yang dilakukan
petani. selain itu, sampel yang diamati menggunakan mikroskop kemudian
diidentifikasi berdasarkan karakteristik morfologinya dan gejala di lapangan. Data
lapangan yang telah diperoleh ditabulasi dan diolah menggunakan Microsoft Office
Excel 2010, serta dianalisis secara deskriptif. Data insidensi penyakit layu
dielaborasikan dengan data perlakuan budi daya petani. Hasil identifikasi
menunjukkan gejala kelayuan disebabkan oleh patogen Ceratocystis fimbriata
dengan insidensi tertinggi mencapai 27,4% dan terendah adalah 0%. Beberapa
bagian dari budi daya tanaman ubi jalar dan penanganan penyakit tanaman memiliki
hubungan dengan insidensi penyakit layu
Collections
- UT - Plant Protection [2412]