Profil Bobot Badan dan Organ Mencit pada Uji Toksisitas Subkronis Kombinasi Ekstrak Bidara Laut (Strychnos ligustrina) dan Dihidroartemisinin-Piperakuin Fosfat sebagai Antimalaria
Date
2022Author
Nuraliyu, Roro Iyaka
Cahyaningsih, Umi
Soejoedono, Retno Damajanti
Metadata
Show full item recordAbstract
Tingginya kasus malaria di Indonesia menandakan tingginya kebutuhan sediaan antimalaria. Plasmodium sp. diketahui resisten terhadap sebagian obat yang sudah ada. Penggunaan kombinasi ekstrak air bidara laut dan dihidroartemisinin- piperakuin fosfat (DHP) terbukti efektif sebagai antimalaria. Uji toksisitas subkronis oral selama 28 hari dilakukan untuk mengetahui efek toksik yang reversibel atau kumulatif dari penggunaan kombinasi antimalaria terhadap profil bobot badan dan organ. Sebanyak 150 ekor mencit galur DDY dibagi menjadi kelompok kontrol negatif, kelompok perlakuan, dan kelompok satelit. Mencti diamati hingga dua minggu setelah pemberian sediaan dihentikan. Data dianalisis menggunakan uji One-Way ANOVA-Duncan dan uji Kruskal-Wallis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kombinasi sediaan antimalaria tidak menimbulkan efek toksik signifikan terhadap limpa, otak, jantung, paru-paru, dan gonad pada dosis efektifnya. Sediaan kombinasi antimalaria dosis efektif tidak memengaruhi bobot badan mencit, namun berpotensi memiliki efek toksik yang reversibel pada hati, ginjal, dan lambung. High cases of malaria in Indonesia indicates the high demand of antimalarial drug. Plasmodium sp. has developed resistence to few available drugs. The use of bidara laut aqueous extract and dihydroartemisinin-piperaquine phosphate (DHP) combination has been proven effective as antimalarial drug. Subchronic toxicity test was conducted for 28 days to determine reversible or cumulative toxic effect of the antimalarial combination to organ and body weight profile. A total of 150 mice strain DDY were grouped into negative control group, treatment groups, and satellite groups. Mice was observed until two weeks after treatment. Collected data was analysed using One-Way ANOVA-Duncan and Kruskal-Wallis test. This research showed the antimalarial combination did not cause significant toxic effect to spleen, brain, heart, lungs, and gonads on effective dosage. Effective dose of antimalarial combination did not affect mice body weight. However, effective dose had potential to cause reversible toxic effect on liver, kidney, and stomach.