Estimasi Nilai Kerugian Ekonomi Masyarakat Akibat Pencemaran Air Sungai Cisadane Kota Tangerang (Studi Kasus: Kelurahan Sukajadi, Kecamatan Karawaci, Kota Tangerang)
Abstract
Sungai Cisadane yang mengalir dari lereng Gunung Pangrango dan Gunung Salak hingga bermuara di Laut Jawa terindikasi sebagai salah satu sungai tercemar di Indonesia, akibat berbagai aktivitas industri maupun rumah tangga. Pencemaran tidak hanya berdampak buruk terhadap sungai, namun juga kepada masyarakat yang berada di sekitar sungai. Masyarakat merasakan kerugian baik kerugian ekonomi maupun kerugian sosial dan lingkungan. Tujuan dari penelitian ini adalah: (1) mengidentifikasi sumber-sumber yang berpotensi mencemari Sungai Cisadane, (2) mengidentifikasi eksternalitas negatif yang dirasakan oleh masyarakat, (3) menganalisis persepsi masyarakat mengenai kondisi lingkungan di sekitar Sungai Cisadane, (4) mengestimasi kerugian ekonomi masyarakat akibat pencemaran air pada Sungai Cisadane. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif kualitatif, skala likert, replacement cost, cost of illness dan loss of earning. Penelitian ini menghasilkan beberapa kesimpulan sebagai berikut. Terdapat 43 industri yang memiliki potensi menjadi sumber pencemar di Sungai Cisadane. Mayoritas masyarakat berpendapat bahwa Sungai Cisadane tercemar, memberikan dampak buruk bagi lingkungan dan mencemari air tanah. Estimasi kerugian ekonomi masyarakat menghasilkan angka rata-rata kerugian sebesar Rp 3.333.412/kk/tahun dengan nilai total biaya eksternal sebesar Rp 4.341.402.784/tahun.