Estimasi Total Fluks Karbon Yang Dipertukarkan Pertanaman Kelapa Sawit Menggunakan Remote Sensing

Abstract

Net primary production (NPP) menjadi salah satu pendekatan yang digunakan untuk mengestimasi jumlah penyerapan karbon oleh tanaman. Penelitian ini bertujuan mengestimasi total fluks karbon yang dipertukarkan pertanaman kelapa sawit di berbagai umur tanam menggunakan remote sensing. Penelitian ini berlokasi di PTPN VI Batang Hari, Jambi. Jumlah penyerapan karbon oleh pertanaman kelapa sawit di PTPN VI Batang Hari, Jambi dapat diperkirakan menggunakan model LUE berbasis remote sensing. Hasil penelitian menunjukkan umur tanaman kelapa sawit memengaruhi jumlah penyerapan karbon tanaman kelapa sawit. Nilai rata-rata NPP tanaman kelapa sawit terendah terdapat pada umur satu tahun sebesar 4,28 gC/m2/hari dan tertinggi terdapat pada umur 20 tahun yaitu 9,38 gC/m2/hari. Hasil LUE model yang divalidasi menggunakan data Eddy covariance menunjukkan tingkat kesalahan yang rendah dan tingkat keakuratan yang tinggi dengan RMSE = 0,05 gC/MJ, R2 = 92%, dan p-value = 0,04. Berdasarkan hal tersebut, dapat dinyatakan bahwa hasil model LUE dengan akurasi tinggi dapat digunakan untuk mengestimasi jumlah penyerapan karbon kelapa sawit ketika pengukuran langsung tidak tersedia.

Net primary production (NPP) is one of the approaches used to estimate the amount of carbon sequestration by plants. The purpose of this research is to estimate the total carbon flux exchanged from different ages of oil palm using remote sensing. The study site was at the PTPN VI Batang Hari, Jambi. The amount of carbon sequestration by oil palm plantations at PTPN VI Batang Hari, Jambi can be estimated using a remote sensing-based LUE model. The results showed that oil palm age affects the amount of carbon sequestrated. The lowest NPP value is found at the age of one year, 4,28 gC/m2/day, and the highest is found at the age of 20 years which is 9,38 gC/m2/day. The model LUE output were validated using Eddy covariance data and the results show a low error and a high accuracy rate with RMSE = 0,05 gC/MJ, R2 = 92%, and p-value = 0,04. Based on this, we conclude that the LUE model can be used with high accuracy to estimate the amount of carbon absorption of oil palm when direct measurement is not available.