Sistem Pemasaran Beras di Kecamatan Muara Telang Kabupaten Banyuasin
Date
2022Author
Oksalia, Elvira Putri
Asmarantaka, Ratna Winandi
Yusalina
Metadata
Show full item recordAbstract
Permasalahan dalam pemasaran beras berkaitan dengan rendahnya tingkat
produktivitas, tidak adanya kepastian pemasaran dan fluktuasi harga beras serta
tingginya marjin pemasaran. Produktivitas yang rendah dapat disebabkan oleh
kurangnya ilmu pengetahuan dan penggunaan teknologi masa kini dalam
memproduksi padi. Selain itu, kurangnya modal dan sarana produksi padi juga
dapat membuat produktivitas padi menjadi rendah. Harga yang diterima oleh
petani padi masih tergolong rendah sehingga petani belum bisa meningkatkan
produksinya. Rendahnya harga ditingkat petani dapat disebabkan oleh struktur
pasar yang cenderung tidak efisien, ketidakpastian harga serta peraturan
pemerintah yang belum baik. Tujuan dari penelitian ini di antaranya, 1)
mendeskripsikan saluran pemasaran beras di Kecamatan Muara Telang, 2)
menganalisis tingkat efisiensi pemasaran dari saluran pemasaran beras di
Kecamatan Muara Telang, dan 3) menganalisis struktur, perilaku, dan kinerja
pemasaran beras di Kecamatan Muara Telang.
Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Muara Telang. Sampel penelitian,
terdiri dari 122 responden (90 petani dan 32 lembaga pemasaran lainnya). Tujuan
pertama dianalisis secara deskriptif untuk melihat lembaga pemasaran, saluran
pemasaran, dan fungsi-fungsi pemasaran. Tujuan kedua dianalisis menggunakan
metode structure, conduct, dan performance (SCP) untuk melihat bagaimana
struktur, perilaku dan kinerja pemasaran beras. Kemudian, tujuan ketiga dianalisis
berdasarkan perbandingan masing-masing saluran pemasaran dengan melihat
indikator marjin pemasaran, farmers share, rasio keuntungan dan biaya, dan
fungsi-fungsi pemasaran.
Saluran pemasaran beras yang ada di Kecamatan Muara Telang terdiri dari
lima saluran pemasaran. Adapun lembaga pemasaran yang terlibat yaitu
penggiling, tengkulak, agen, pengecer dan pengumpul. Adapun saluran pemasaran
1 yaitu petani-penggiling-tengkulak-agen-pengecer-konsumen, saluran pemasaran
2 yaitu petani-penggiling-pengecer-konsumen, saluran pemasaran 3 yaitu petanipenggiling-tengkulak-agen-konsumen
antara, saluran pemasaran 4 yaitu petanipengumpul-pabrik,
dan saluran pemasaran 5 yaitu petani-penggiling-tengkulakpengecer-konsumen.
Masing-masing lembaga dari masing-masing saluran
pemasaran melakukan fungsi-fungsi pemasaran berupa fungsi pertukaran, fungsi
fisik, dan fungsi fasilitas.
Saluran pemasaran yang paling efisien adalah saluran pemasaran 2. Adapun
saluran pemasaran 2 memiliki nilai marjin pemasaran yang terendah dan memiliki
nilai Farmer’s share yang tinggi serta memiliki nilai rasio keuntungan biaya
tertinggi. Selain itu, berdasarkan fungsi-fungsi pemasaran, saluran pemasaran 2
melakukan fungsi-fungsi yang hanya diperlukan saja dan dapat meminimumkan
biaya pemasaran yang tidak perlu dikeluarkan. Dengan demikian, disarankan
petani di Kecamatan Muara Telang menggunakan saluran pemasaran 2 (petanipenggiling-pengecer-konsumen),
agar dapat mengatasi masalah-masalah yang
dihadapi oleh petani yaitu kurangnya informasi pasar, lemahnya petani dalam
penentuan harga, dan harga yang diterima petani rendah.
Struktur pasar berdasarkan analisis kuantitatif menggunakan CR4 dan IHH
yaitu struktur pasar sistem pemasaran beras di Kecamatan Muara Telang yaitu
pasar oligopsoni. Perilaku pasar berdasarkan tiga aktivitas yaitu, aktivitas
pembelian yang dilakukan oleh lembaga pemasaran, aktivitas penjualan yang
dilakukan oleh semua pelaku pemasaran, penentuan dan pembentukan harga
dilakukan dengan tawar menawar berdasarkan harga pasar yang berlaku, dan
kerjasama yang dilakukan antar lembaga yang secara tidak terikat maupun
kontrak.
Collections
- MT - Economic and Management [2962]