Evaluasi Komposisi Elemen Lanskap Kandang Peragaan Taman Margasatwa Ragunan berbasis Preferensi Pengunjung
Abstract
Perubahan perspektif kebun binatang, yang awalnya berorientasi pada hiburan semata hingga saat ini berorientasi pada konservasi telah membawa pengaruh positif bagi konservasi lingkungan. Walau demikian, perkembangan fungsi ini juga menjadi konflik antara tanggung jawab dalam meningkatkan kesejahteraan satwa kebun binatang dengan upaya dalam meningkatkan kepuasan pengunjung. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi komposisi elemen lanskap pada kandang peragaan satwa berdasarkan preferensi pengunjung sebagai salah satu upaya dalam mewujudkan keseimbangan di antara konflik ini.
Penelitian ini dilakukan di Taman Margasatwa Ragunan, Indonesia pada tahun 2019 hingga 2022. Dua tahap kuesioner dilakukan dalam penelitian ini. Hasil kuesioner pertama dari 99 responden menunjukkan bahwa harimau, jerapah, dan gajah menjadi satwa paling favorit. Sementara itu, ular, buaya, dan beruk menjadi satwa paling tidak favorit. Elemen lanskap favorit secara umum adalah pohon. Fitur air, dan kayu/ranting pohon. Fitur lanskap yang kurang disukai secara umum adalah batu, permainan satwa (environmental enrichment), dan tanaman semak/merambat.
Kuesioner lebih mendalam dilakukan kepada 37 responden untuk mengidentifikasi preferensi elemen lanskap pengunjung yang terbaik dari aspek kesejahteraan satwa dan kepuasan pengunjung. Berdasarkan penelitian, sebagian besar pengunjung menunjukkan nilai positif terhadap desain kandang peragaan yng bersifat alami. Meskipun demikian, kandang peragaan yang bersifat alami tidak terlalu tinggi pada aspek kepuasan pengunjung. Hal ini mengindikasikan bahwa keberadaan elemen lanskap seperti pohon dapat mengurangi visibiltas pengunjung terhadap satwa dan mengurangi kepuasan pengunjung. Hasil penelitian terhadap elemen lanskap favorit dan tidak favorit dalam kuesioner lanjutan menunjukkan hasil yang beragam. Pohon dan fitur air menjadi elemen lanskap favorit yang konsisten bagi pengunjung, sementara permainan satwa menjadi elemen lanskap yang tidak diminati. Hasil pada elemen lanskap semak/tanaman merambat bertolak belakang dengan kuesioner sebelumnya, yakni elemen lanskap ini memiliki nilai yang positif. Sementara itu, pada elemen lanskap batu dan kayu/ranting pohon, hasil menunjukan bahwa preferensi elemen tersebut cenderung dipengaruhi oleh spesies satwa dan keseluruhan area kandang peragaan satwa. Selain itu, penelitian ini turut merekomendasikan konsep desain kandang peragaan satwa yang terdiri atas beberapa konsep ruang yakni zona aktif, zona semi aktif, zona pasif, zona buffer pengunjung-satwa, dan zona buffer aktif-pasif. Zona-zona tersebut memiliki komposisi elemen lanskap tersendiri sebagai upaya menyeimbangkan keterbukaan (visibility) pengunjung dalam melihat satwa serta kebutuhan privasi satwa.
Collections
- MT - Agriculture [3683]