Studi Ekologi dan Fisiologi Tanaman Buah Perkotaan
Date
2022-07-25Author
Herianti, Ulfha Junita
Santosa, Edi
Agusta, Herdhata
Metadata
Show full item recordAbstract
Polusi udara adalah efek emisi polusi udara yang terbentuk dari partikel atau gas yang terlihat atau tidak terlihat di udara selain komposisi normalnya. Asap kendaraan merupakan salah satu pemicu polusi. Penghijauan dengan tanaman buah yang sesuai merupakan salah satu alternatif untuk meminimalisir pencemaran udara. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi keragaman tanaman buah di kota, mengetahui karakteristik morfologi dan fisiologi tanaman buah terpapar gas pencemar kendaraan, dan mengetahui jenis tanaman buah yang mampu tumbuh baik terhadap stress emisi gas buang tinggi.
Penelitian dilaksanakan pada bulan September 2020 hingga Mei 2021 di Pinggir Jalan Daan Mogot Kota Tangerang, bulan Desember 2021 hingga April 2021 di Kebun Percobaan Leuwikopo, Laboratorium Micro Technic, dan Pasca Panen, Fakultas Pertanian IPB University, serta bulan Juni 2021 hingga Agustus 2021 di Laboratorium Fitopatologi, Balai Peramalan Organisme Pengganggu Tanaman. Percobaan dilakukan dengan menggunakan metode Cluster/Random Sampling dengan 3 ulangan dan percobaan lapangan dilakukan dengan menggunakan Rancangan Petak Tersarang (Nested Design) dengan 3 ulangan. Petak utama yaitu waktu paparan gas pencemar terdiri atas tanpa paparan (kontrol), 07.00 – 10.00 WIB, 10.00 – 13.00 WIB, 13.00 – 16.00 WIB, dan 07.00 – 16.00 , serta anak petak yaitu pohon berbuah musiman (durian, mangga, manggis, dan rambutan) dan pohon berbuah terus sepanjang tahun (alpukat, belimbing, jambu biji, nangka, sirsak, dan sukun). Hasil pengamatan dianalisis menggunakan Analysis of variance (ANOVA) diuji lanjut menggunakan uji Tukey.
Hasil identifikasi tanaman penghijau di sepanjang pinggir jalan pada masing-masing kelas jalan menunjukkan keragaman tanaman masuk dalam kategori sedang hingga tinggi yaitu H1 berkisar antara 2,40 hingga 3,40. Sedangkan keragaman pohon buah masuk dalam kategori rendah yaitu dengan kisaran H1 0,74 hingga 1,75. Hasil identifikasi faktor penghambat pertumbuhan tanaman buah menunjukkan total emisi CO2 kelas jalan primer sebesar 251.772.756,17 kg/tahun, sedangkan total emisi CO2 kelas jalan sekunder 1,2, dan 3 masing-masing sebesar 8.416.844,85 (kg/th); 2.087.838,38 (kg/th); 9.465.916,20 (kg/th). Pohon/tanaman masih dibutuhkan untuk memenuhi daya serap CO2 pohon terhadap adanya emisi CO2 dari gas buang kendaraan di wilayah sampel (Jalan Daan Mogot Kota Tangerang).
Hasil analisis morfologi dan fisiologi menunjukkan bahwa aplikasi gas pencemar terhadap bibit pohon buah menurunkan nilai keseluruhan peubah kecuali laju transpirasi, kondunktansi stomata, dan CO2 interseluler. Respon pohon mangga menunjukkan respon yang paling baik saat terpapar gas pencemar dibandingkan dengan respon pohon lainnya yang ditandai dengan penurunan nilai (gugur daun, perubahan warna daun, luas daun, neksrosis, kadar air, fotosintesis, klorofil dan panjang serta lebar stomata) yang tidak terlalu signifikan dibanding dengan pohon tanpa tercemar gas buang (kontrol). Hasil analisis menunjukkan adanya recovery saat kondisi dua bulan setelah tanpa aplikasi gas buang kendaraan yang ditunjukkan dengan adanya flushing pada keseluruhan jenis pohon kecuali pohon durian.
Collections
- MT - Agriculture [3787]