Profil Eritrogram Sampel Darah Berantikoagulan Tripotassium Ethylene Diamine Tetraacetic Acid (K3EDTA) yang Disimpan Selama 48 Jam pada Suhu 4˚C
Date
2022-07-28Author
Azzahrah, Putri
Esfandiari, Anita
Mihardi, Arief Purwo
Metadata
Show full item recordAbstract
Hasil pemeriksaan hematologi dipengaruhi oleh beberapa variabel preanalisis, termasuk antikoagulan yang digunakan, suhu penyimpanan, dan waktu
antara sampel darah dikoleksi dan dianalisis. Analisis sampel darah yang tertunda
karena penyimpanan yang lama dapat memengaruhi interpretasi data yang
dihasilkan dari profil eritrogram. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari profil
eritrogram pada sampel darah yang diberi antikoagulan tripotassium ethylene
diamine tetraacetic acid (K3EDTA) dan disimpan selama 48 jam pada suhu 4˚C.
Penelitian ini menggunakan sampel darah yang berasal dari 10 ekor sapi peranakan
ongole yang sehat secara klinis. Sampel darah diambil dari vena jugularis atau
coccygeal menggunakan tabung vacutainer K3EDTA, kemudian dibawa ke
laboratorum dan disimpan pada suhu 4˚C. Pemeriksaan hematologi dilakukan pada
0 jam (kontrol, ± 1,5 jam setelah koleksi darah) dan pada 3, 6, 9, 12, 24, dan 48 jam
setelah penyimpanan pada suhu 4˚C. Analisis profil eritrogram meliputi jumlah
eritrosit, kadar hemoglobin, nilai hematokrit, dan morfologi eritrosit. Hasil
pemeriksaan menunjukkan adanya peningkatan jumlah eritrosit dan nilai
hematokrit (P<0,05), masing-masing pada 9 hingga 24 jam dan pada 6 hingga 48
jam setelah penyimpanan. Terdapat pula perbedaan yang signifikan (P<0,05) antara
waktu penyimpanan 0 jam dengan waktu penyimpanan lainnya pada ukuran
(diameter) eritrosit. Kelainan morfologi (bentuk) eritrosit berupa ekinosit terlihat
pada penyimpanan 0 jam dan terus meningkat hingga 48 jam penyimpanan. Adanya
hipokromasia juga ditemukan pada 6 hingga 48 jam setelah penyimpanan.
Pemeriksaan hematologi untuk parameter eritrogram harus dilakukan sesegera
mungkin, sebaiknya tidak lebih dari 3 jam setelah pengambilan sampel darah untuk
validitas hasil. Haematological results are influenced by several pre-analytical variables,
including anticoagulants used, the storage temperature, and the time between blood
samples were taken and analysed. Delayed sample analysis due to prolonged
storage could result in erythrogram profiles, which could complicate the
interpretation of the resulting data. This experiment aimed to study the
erythrogram’s profile of tripotassium ethylene diamine tetra acetic acid (K3 EDTA)
bood samples stored for 48 hours at 4˚C. A total of ten healthy blood donors
(Ongole crossbreed cattle) were used for this study. Blood samples were collected
into K3EDTA tubes from jugular or coccygeal veins and analysed for erythrogram
profiles (erythrocyte counts, hemoglobin levels, and hematocrit value, and
erythrocyte morphology). Blood sample analysis for control (0 hours) was done
within ± 1,5 hours after collection; they were then stored refrigerated (4˚C) and
analysed from 3, 6, 9, 12, 24 and 48 hours. The results showed that there were an
increased (P<0,05) on erythrocyte counts and hematocrit values at 9 to 24 hours
and at 6 to 48 hours of storage, respectively. There was a significant difference
between 0 hours and other time observations on the erythrocyte’s diameter
(P<0,05). Morphological abnormalities of erythrocytes (echinocytes) were
observed at 0 hours of storage and continued to increase up to 48 hours.
Hypochromasia also found at 6 hours to 48 hours of storage. Therefore, analysis
of blood samples for erythrogram parameters should be carried out as soon as
possible, preferably within 3 hours after their collection to ensure clinically reliable
results.