Pemetaan Batimetri untuk Pelayaran Kapal Perintis Menggunakan Side Scan Sonar di Perairan Sembulang, Kepulauan Riau
Date
2022Author
Marpaung, Surya Hasondangan
Pujiyati, Sri
Solikin, Steven
Metadata
Show full item recordAbstract
The SSS C-MAX CM2 Tow fish instrument is an acoustic instrument that
operates at a frequency of 325 kHz with a maximum sounding distance of 200 m,
towing cable length of 50 m, producing images and textures within a large area.
This study aims to process data from the SSS C-max CM2 measurement survey to
obtain MSL and LLWL tidal corrected bathymetry data, which is used to create a
sailing map for pioneer ships in Sembulang waters, Riau Islands. The SSS data
acquisition was carried out on March 15-18, 2021, in Sembulang waters using a
5GT vessel together with a team from the Batam State Polytechnic. Tidal data was
taken using a tidal board placed at Sembulang Pier. SSS data processing uses Sonar
Wiz 7 licensed software obtained from Pushidrosal with the application of several
geometric and radiometric corrections. Geometric corrections include lay back,
bottom tracking, and slant range correction. Radiometric correction consists of
Beam angle Correction (BAC), Automatic Gain Control (AGC), Time Varying
Gain (TVG), and Empirical Gain Normalization (EGN). Tidal data is processed
using the Admiralty method. SSS data is exported into .csv format for making
topographic maps of the seabed based on the depth and width of the ideal shipping
lane based on the specifications of traditional fishing vessels used at the research
site. The actual depth value of the Sembulang waters ranges from 0,5 meters to 27,7
meters. The depth of the waters towards the east is getting deeper. The depth value
of the Sembulang waters in LLWL conditions ranges from 0 meters to 26,5086
meters, so several locations need to be avoided when sailing for the location of the
study waters, it is recommended that dredging be carried out for the safety of ships
≥ 5GT. Instrumen SSS C-MAX CM2 Tow fish merupakan instrumen akustik yang
beroperasi pada frekuensi 325 kHz dengan jarak antar jalur pemeruman maksimum
200 m, panjang kabel towing 50 m, menghasilkan gambar dan tekstur dengan area
yang luas. Penelitian ini bertujuan melakukan pengolahan data hasil survei
pengukuran SSS C-max CM2 sehingga diperoleh data batimetri terkoreksi pasang
surut MSL dan LLWL yang digunakan untuk membuat peta pelayaran kapal
perintis di Perairan Sembulang, Kepulauan Riau. Akuisisi data SSS dilakukan pada
15 – 18 Maret 2021 di Perairan Sembulang menggunakan kapal berukuran 5GT
bersama dengan tim dari Politeknik Negeri Batam. Data pasang surut diambil
menggunakan papan pasut yang diletakan di Dermaga Sembulang. Pengolahan data
SSS menggunakan perangkat lunak Sonar Wiz 7 berlisensi yang didapatkan dari
Pushidrosal dengan penerapan beberapa koreksi geometrik dan radiometrik.
Koreksi geometrik antara lain yaitu koreksi lay back, koreksi bottom tracking, dan
koreksi slant range. Koreksi radiometrik terdiri dari koreksi Beam angle Correction
(BAC), Automatic Gain Control (AGC), Time Varying Gain (TVG), dan Empirical
Gain Normalization (EGN). Data pasang surut diolah menggunakan metode
Admiralty. Data SSS dieksport ke dalam format .csv untuk pembuatan peta
topografi dasar laut berdasarkan kedalaman dan lebar alur pelayaran ideal
berdasarkan spesifikasi kapal nelayan tradisional yang digunakan di lokasi
penelitian. Nilai kedalaman Perairan Sembulang sebenarnya berkisar antara 0,5
meter – 27,7 meter. Kedalaman perairan kearah timur semakin dalam. Nilai
kedalaman Perairan Sembulang pada kondisi LLWL berkisar antara 0 meter –
26,5086 meter sehingga beberapa lokasi perlu dihindari ketika sedang berlayar
untuk lokasi perairan kajian direkomendasikan dilakukan pengerukan untuk
keamanan kapal berukuran ≥5GT.