Optimasi Satuan Panas sebagai Kriteria Panen Terukur Pisang Mas Kirana (Musa acuminata AA Group)
Abstract
Produksi pisang di Indonesia terus meningkat setiap tahun. Buah pisang
merupakan buah klimakterik yang memiliki karakteristik mudah rusak sehingga
dibutuhkan penanganan panen yang tepat. Penentuan waktu panen merupakan fase
yang penting untuk dapat menghasilkan pisang dengan kualitas baik dan umur
simpan yang panjang. Salah satu metode penentuan waktu panen yang terukur
adalah dengan menggunakan akumulasi satuan panas. Percobaan ini bertujuan
mengevaluasi satuan panas 650 °C hari setelah antesis sebagai kriteria panen
terukur pisang Mas Kirana. Percobaan dilaksanakan di Kebun Percobaan
Sukamantri IPB, Bogor, Jawa Barat, pada bulan Desember 2021 hingga Februari
2022. Analisis laboratorium dilakukan di Laboratorium Pascapanen, Departemen
Agronomi dan Hortikultura IPB pada bulan Januari hingga Maret 2022. Rancangan
percobaan yang dilakukan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan faktor
tunggal, yaitu waktu antesis, yang terdiri dari lima perlakuan. Hasil percobaan
menunjukkan bahwa perbedaan waktu antesis pada pisang Mas Kirana yang
dipanen dengan akumulasi satuan panas 650 oC hari setelah antesis secara umum
tidak mempengaruhi kriteria panen, laju respirasi, kualitas fisik buah, dan kualitas
kimia buah pada tingkat kematangan pascapanen yang sama Banana production in Indonesia is increasing every year. Banana is a
climacteric fruit that has perishable characteristics so that need to get the proper
harvest handling. Determination of harvest time is an important phase to be able
to produce bananas with good quality and long shelf life. One method of
determining the measured harvest time is to use heat units. The objectives of this
study were to evaluated the heat unit accumulation of 650 °C day after anthesis as
a criterion for measurable harvest of “Mas Kirana” banana. The research was
conducted at Sukamantri IPB Experimental Station, Bogor, in December 2021 to
February 2022. Laboratory analysis was conducted in Postharvest Laboratory IPB
in January to March 2022. The experimental design used was a Completely
Randomized Design with a single factor, time of anthesis, which consisted of five
treatments. The experimental results showed that the difference in the time of
anthesis on Mas Kirana bananas harvested with the accumulation of heat units at
650 oC days after anthesis generally did not affect the harvest criteria, respiration
rate, physical quality of the fruit, and chemical quality of the fruit at the same
postharvest maturity level.