Tingkah Laku Induk Sapi Perah Periode Laktasi Kedua Sebelum Beranak yang Diberi Pakan Tambahan Katuk Depolarisasi
Date
2022Author
Permatasari, Sansa Fadila
Priyanto, Rudy
Atabany, Afton
Metadata
Show full item recordAbstract
Produksi susu sapi perah yang ada di Indonesia masih kurang untuk
pemenuhan kebutuhan susu maka diperlukan terobosan baru yaitu penggunaan
pakan mengandung katuk (Sauropus Anddrogynus (L). Merr) depolarisasi dari IPB.
Penelitian ini bertujuan melihat pengaruh pemberian pakan tambahan katuk
depolarisasi terhadap tingkah laku harian dan tingkat konsumsi sapi perah di PT.
Great Giant Livestock Lampung. Penelitian ini menggunakan ternak sapi perah
Friesien Holstein (FH) bunting dengan periode laktasi kedua sebanyak 6 ekor, yang
dialokasikan pada 3 perlakuan ransum yaitu ransum kontrol (P0), ransum dengan
penambahan 100 g serbuk katuk (P1) dan ransum dengan penambahan 100 g pellet
katuk (P2), masing-masing menggunakan 2 ekor sapi. Analisis data menggunakan
rata-rata kemudian di uji t dan analisis deskriptif. Berdasarkan hasil penelitian
diketahui bahwa penambahan katuk depolarisasi berbentuk pellet dan serbuk pada
ransum sapi FH yang sedang bunting menjelang beranak dapat mempengaruhi
secara nyata (P<0,05) tingkah laku makan dan ruminasi, sedangkan pada tingkah
laku lokomosi, istirahat dan panting tidak terlihat adanya perbedaan yang nyata.
Konsumsi pakan terlihat adanya penurunan setelah diberikan katuk depolarisasi
dan faktor-faktor lain pada saat sapi memasuki masa transisi 18 hari sebelum
beranak.