Show simple item record

dc.contributor.advisorRaharja, Sapta
dc.contributor.advisorUdin, Faqih
dc.contributor.authorRambe, Syamsuwarni
dc.date.accessioned2022-07-19T07:13:54Z
dc.date.available2022-07-19T07:13:54Z
dc.date.issued2022
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/112619
dc.description.abstractProvinsi Bengkulu adalah tiga besar produsen kopi robusta di Indonesia. Kopi merupakan komoditas unggulan. Menurut data (Badan Pusat Statistik Provinsi Bengkulu 2020) luas areal tanaman menghasilkan (TM) 91.434 ha dan produksi 55.845 ton. Kopi Bengkulu tidak kalah saing dengan kopi yang ada di pasaran seperti kopi gayo dari Aceh, kopi toraja dari Sulawesi Selatan dan beberapa kopi Indonesia yang mendunia. Pada tahun 2016 kopi Bengkulu mengikuti ajang kontes Association of Indonesian Coffee Exporters and Industries (AICE) Coffee Contest dan berhasil masuk kedalam 14 besar, serta berhasil menang di tiga kategori awards pada Kejuaraan Kopi Internasional AVPA (Agency for the Valorization of the Agricultural Products) – Perancis pada tahun 2019. Penelitian ini membahas strategi pengembangan agrowisata berbasis agroindustri kopi di Provinsi Bengkulu menggunakan analisis deskriptif. Metode yang digunakan adalah metode Location Quotient, SWOT dan Quantitative Strategic Planning Matrix dengan tujuan: (1) menentukan lokasi yang paling strategis untuk pengembangan agrowisata berbasis agroindustri kopi di Provinsi Bengkulu, (2) menghitung nilai tambah produk olahan kopi serta pengembangan agrowisata berbasis agroindustri kopi, (3) merumuskan strategi pengembangan agrowisata yang sesuai dengan keadaan kondisi internal dan eksternal di kabupaten terpilih. Hasil penelitian menunjukkan Kabupaten Kepahiang terpilih menjadi lokasi pengembangan agrowisata karena nilai perhitungan menggunakan metode Location Quotient lebih dari 1 yaitu 1,049, jika nilai LQ>1 wilayah tersebut dinilai mampu memasarkan produk keluar daerah. Nilai tambah 100 kg buah kopi menggunakan metode Hayami, keuntungan sebesar Rp 12.500 per kg kopi bubuk. Nilai ini merupakan hasil dari pengurangan nilai output kopi bubuk dengan harga bahan baku buah kopi serta biaya penunjang lainnya. Rasio nilai tambah pengolahan buah kopi menjadi kopi bubuk sebesar 65,78% artinya 65,78% dari nilai output merupakan nilai tambah yang diperoleh dari pengolahan buah kopi menjadi kopi bubuk. Analisis menggunakan metode SWOT menghasilkan sepuluh strategi, yaitu: (1) mempertahankan kualitas olahan kopi, dan memberikan penawaran harga khusus pada waktu tertentu agar menarik konsumen untuk membeli atau wisatawan akan datang berkunjung kembali, (2) mempertahankan keasrian sekitar perkebunan teh yang berdekatan dengan perkebunan kopi, dengan menjalin kerjasama dengan pihak pengelola perkebunan teh, (3) diversifikasi produk untuk memperluas segmen pasar sehingga perluasan pasar meningkat, (4) mempertahankan ciri khas dan kualitas untuk menghindari kekecewaan konsumen kopi, (5) memperbanyak jumlah industri pengolahan berbagai produk kopi dikarenakan sumberdaya yang melimpah, (6) memperbanyak sesi pelatihan yang bekerja sama dengan Pemerintah dan dinas terkait untuk meningkatkan skill baik tenaga pengolahan kopi ataupun petani kopi, (7) mencari investor yang ingin berinvestasi pada agrowisata sebagai mitra kerja sehingga dapat meningkatkan produksi serta membantu menyerap banyaknya pasokan bahan baku, (8) meningkatkan kegiatan promosi untuk meningkatkan permintaan pasar, (9) membuat jalur komunikasi dengan pemerintah dan investor untuk memudahkan dalam mendapatkan bantuan sarana prasarana, modal, dan produksi, (10) pembuatan website untuk kegiatan promosi dan pelayanan pelanggan. Strategi prioritas utama yang dihasilkan melalui metode QSPM adalah strategi satu yaitu mempertahankan kualitas olahan kopi, dan memberikan penawaran harga khusus pada waktu tertentu agar menarik konsumen untuk membeli atau wisatawan akan datang berkunjung kembali dengan nilai Total Attractive Score 6,76.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.titleStrategi Pengembangan Agrowisata Berbasis Agroindusti Kopi di Provinsi Bengkuluid
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordagrotourismid
dc.subject.keywordagroindustryid
dc.subject.keywordBengkuluid
dc.subject.keywordcoffeeid
dc.subject.keywordlocation quotientid
dc.subject.keywordSWOTid
dc.subject.keywordQuantitative Strategic Planning Matrixid


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record