Efektivitas Balsamum Peruvianum terhadap Persembuhan Luka Sayatan Operasi Infark Miokardium pada Babi Domestik (Sus scrofa domestica)
Abstract
Hewan model sangat penting untuk pengembangan wawasan tentang
patogenesis penyakit manusia dan pengembangan obat baru serta memprediksi
kemanjuran dan toksisitasnya. Babi adalah hewan model ideal yang biasa
digunakan untuk penelitian kesehatan dan penyakit pada manusia karena memiliki
anatomi dan fisiologi yang serupa. Luka merupakan rusak atau hilangnya substansi
jaringan sebagian maupun keseluruhan. Pentingnya memilih teknik serta bahan
pengobatan yang tepat untuk merawat luka setelah operasi sangat diperlukan.
Penelitian ini bertujuan mengetahui efektivitas Balsamum peruvianum terhadap
persembuhan luka sayatan setelah operasi infark miokardium pada babi domestik
(Sus scrofa domestica). Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu skoring
pada pemeriksaan makroskopis dengan mengamati setiap perubahan terhadap
persembuhan luka sayatan setelah operasi infark miokardium pada setiap sampel.
Hasil pengamatan menunjukkan bahwa luka sayatan setiap sampel semakin
mengecil dan menutup dimulai dari hari ke 1 sampai hari ke 18. Animal models are critical to the development of insights into the
pathogenesis of human diseases and the development of new drugs and predicting
their efficacy and toxicity. Pigs are ideal animal models commonly used for health
and disease research in humans because they have similar anatomy and physiology.
A wound is damaged or lost to the tissue substance partially or completely. The
importance of choosing the right techniques as well as treatment materials to treat
wounds after surgery is indispensable. This study aims to determine the
effectiveness of Balsamum peruvianum on the healing of incision wounds after
myocardium infarction surgery in domestic pigs (Sus scrofa domestica). The
method used in this study was scoring on macroscopic examination by observing
any changes to the healing of incision wounds after myocardium infarction surgery
in each sample. The results of the observations showed that the incision wounds of
each sample are getting smaller and close starting from day 1 to day 18.