Estimasi Willingness To Pay Masyarakat Terhadap Ruang Terbuka Hijau Taman Lembah Mawar di Kota Depok
Abstract
Konversi lahan perkotaan menyebabkan jumlah ketersediaan Ruang Terbuka
Hijau (RTH) semakin berkurang dan berpotensi menimbulkan permasalahan
lingkungan seperti ancaman perubahan iklim kota dan penurunan kualitas lingkungan
hidup. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang mewajibkan
setiap kota memiliki luas RTH 30% dari luas wilayah. Proporsi RTH Kota Depok
saat ini baru mencapai 16,33% dari luas wilayah kota. Tujuan dari penelitian ini
untuk (1) mengidentifikasi persepsi masyarakat terhadap fungsi dan kondisi
keberadaan Taman Lembah Mawar sebagai RTH, (2) mengestimasi Willingness to
Pay (WTP) masyarakat terhadap keberadaan Taman Lembah Mawar dan
mengidentifikasi faktor-faktor yang memengaruhinya, dan (3) menganalisis strategi
pengelolaan dan pemeliharaan RTH Taman Lembah Mawar. Metode yang digunakan
dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif, analisis skala likert, Dichotomus
Choice-Contingent Valuation Method (DC-CVM), dan analisis regresi logistik. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa persepsi masyarakat terhadap kondisi lingkungan
Taman Lembah Mawar sangat baik. Hasil rata-rata WTP yang didapatkan adalah Rp
13.147 per KK per tahun. Faktor yang berpegaruh secara signifikan terhadap
kesediaan membayar masyarakat dalam upaya menjaga dan meningkatkan kualitas
keberadaan Taman Lembah Mawar adalah nilai penawaran, tingkat pendidikan,
tingkat pendapatan ,dan jarak lokasi ke RTH. Strategi pengelolaan Taman Lembah
Mawar yang dilakukan pengelola meliputi strategi pengelolaan terhadap kondisi
lingkungan taman, strategi adaptif terhadap pandemi Covid-19, dan strategi
peningkatan peran serta masyarakat dalam pengembangan Taman Lembah Mawar
sebagai RTH.