Studi Heterosis dan Daya Gabung Karakter Agronomi Cabai (Capsicum annuum L.) pada Hasil Persilangan Half Diallel
Abstract
Penelitian dilaksanakan sejak bulan November 2008 sampai dengan Juni 2009 di Kebun Percobaan Leuwikopo, IPB, Darmaga. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai heterosis dan heterobeltiosis hibrida hasil persilangan enam tetua cabai secara setengah dialel (half diallel) serta kemampuan daya gabung umum (DGU) dan daya gabung khususnya (DGK). Material genetik yang digunakan terdiri atas enam tetua cabai yaitu, IPB C2, IPB C9, IPB C10, IPB C14, IPB C15, dan IPB C20 serta 15 hibrida hasil kombinasi persilangan setengah dialel. Rancangan lingkungan yang digunakan adalah Rancangan Kelompok Lengkap Teracak (RKLT) faktor tunggal yang diulang tiga kali, sehingga terdapat 63 satuan percobaan. Setiap satuan percobaan terdiri atas 16 tanaman dengan 10 tanaman sebagai contoh. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang nyata diantara genotipe-genotipe yang diuji untuk semua karakter kuantitatif yang diukur, kecuali untuk nilai DGK pada karakter tebal kulit buah, bobot berangkasan, dan persentase bobot layak pasar. Hibrida IPB C2 x IPB C14 dan IPB C9 x IPB C14 memiliki nilai heterosis dan atau heterobeltiosis, serta DGK yang tinggi pada karakter-karakter ukuran buah, karakter-karakter tumbuh, dan karakter produksi total per tanaman. Tetua IPB C2 merupakan penggabung terbaik untuk karakter umur berbunga, umur awal panen, bobot per buah, dan panjang buah. Tetua IPB C15 menjadi penggabung terbaik untuk Karakter produksi total per tanaman dan karakter-karakter tumbuh, kecuali umur berbunga dan umur panen, sedangkan tetua dengan DGU yang baik pada semua karakter ukuran buah dan karakter produksi total per tanaman adalah IPB C14. Berdasarkan pengujian komponenkomponen genetik dan nilai varians aditif dan dominan diketahui bahwa aksi gen aditif berperan dalam pengendalian ekspresi relatif seluruh sifat komponen hasil, sedangkan pada karakter tumbuh aksi gen dominan-lah yang lebih berperan.