Kekayaan Jenis Satwa Langka/Dilindungi Di Areal Perkebunan Kelapa Sawit
(Studi Kasus : Perkebunan Kelapa Sawit PT Sawit Sukses Sejahtera) Kabupaten Kutai Timur-Provinsi Kalimantan Timur
Abstract
Tutupan lahan di dalam Kawasan Unit Manajemen PT Sawit Sukses Sejahtera sebelum dikonversi menjadi kebun kelapa sawit umumnya adalah areal terbuka, semak belukar dan hutan terdegradasi berat sampai dengan sangat berat. Perubahan tutupan lahan tersebut telah dimulai sejak tahun 1982 yang disebabkan karena adanya kebakaran besar yang kemudian berulang pada tahun 1997. Degradasi ekosistem hutan terus berlanjut setelah masa reformasi akibat adanya aktivitas illegal logging dan perambahan kawasan. Hasil pengamatan lapangan menunjukkan bahwa tingkat kekayaan jenis satwaliar relatif rendah sampai dengan sangat rendah dan umumnya terkonsentrasi di daerah-daerah dengan tutupan yang relatif masih baik. Daerah-daerah tersebut pada umumnya adalah areal hutan sekunder dan atau areal kebun yang umumnya lahannya masih dimiliki oleh masyarakat. Kawasan unit manajemen merupakan kawasan yang mengandung kekayaan jenis satwaliar yang relatif rendah apabila dibandingkan ekosistem hutan alam. Kemudian kawasan ini
juga merupakan habitat bagi jenis-jenis satwaliar yang telah mampu beradaptasi dengan kondisi ekosistem yang telah terdegradasi ini. Kawasan ini merupakan habitat bagi 59 jenis satwa yang terdiri 35 jenis burung yang termasuk ke dalam 23 famili, 16 jenis mamalia yang termasuk ke dalam 13 famili dan delapan jenis reptil yang termasuk ke dalam lima famili. Kemudian didasarkan hasil analisis dengan data satwaliar langka/dilindungi diantara 59 jenis tersebut ada yang termasuk ke dalam jenis langka/dilindungi dan ada tiga yang termasuk terancam kepunahan lokal akibat fragmentasi habitat dan perburuan satwa.