Hubungan Modal Sosial dengan Tingkat Keberdayaan Kader Program Kampung Ramah Lingkungan (KRL) (Kasus: Kampung Ramah Lingkungan (KRL) Pandawa 5, Kelurahan Pabuaran Mekar, Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat)
Abstract
Pemberdayaan masyarakat memiliki beragam makna dan strategi dalam pengimplementasiannya. Keterlibatan masyarakat secara partisipatif dengan memanfaatkan modal sosial dalam masyarakat mendorong kepada kemandirian untuk menciptakan lingkungan yang nyaman dan lestari. Pemanfaatan modal sosial pada kelompok masyarakat yang memiliki heteroginitas yang tinggi, pekerjaan beragam, tingkat pendidikan tinggi tidak menjadikannya sebagai masyarakat yang individualistis, tetapi memiliki minat pada kegiatan sosial dan lingkungan. Program Kampung Ramah Lingkungan (KRL) yang berbasis pemberdayaan dengan memanfaatkan modal sosial masyarakat yang mendorong kepada kemandirian. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis modal sosial, tingkat keberdayan, dan hubungan modal sosial dengan tingkat keberdayaan kader KRL. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan menggunakan metode survei dan data kualitatif melalui wawancara mendalam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan nyata (signifikan) antara tingkat modal sosial dengan tingkat keberdayaan pada kader Kampung Ramah Lingkungan (KRL) Pandawa 5. Hal tersebut dikarenakan modal sosial merupakan salah satu faktor penentu dalam peningkatan tingkat keberdayaan para kader KRL. Semakin tinggi tingkat modal sosial maka semakin tinggi tingkat keberdayaan kader KRL. Community empowerment has various meanings and strategies in its implementation. Many factors for the success of implementing an empowerment program. Participatory community involvement by utilizing social capital in the community will encourage autonomy to create a comfortable and sustainable environment. The utilization of social capital in community that have high heterogeneity, diverse occupations, and higher education levels do not make them an individualistic society, but have an interest in social and environmental activities. The implementation of the Kampung Ramah Lingkungan (KRL) program are based on empowerment by utilizing community social capital then encourages independence. The purpose of this research is to analyze social capital, the level of empowerment, and the correlation between social capital and the empowerment level of KRL cadres. The results showed that there was a significant relationship between the social capital level and the empowerment level of Pandawa 5 Kampung Ramah Lingkungan (KRL) cadres. This is because social capital is one of the determining factors in increasing the empowerment level of KRL cadres. So that, the higher the social capital level, the higher the empowerment level of KRL cadres.