Efektivitas pemberian kedelai pada tikus putih (Rattus novergicus) bunting dan menyusui terhadap pertumbuhan dan kinerja reproduksi anak tikus betina.
Abstract
Studi ini mengamati pengaruh pemberian kedelai (tanaman kaya fitoestrogen) pada induk tikus Sprague-Dawley bunting dan laktasi dengan dosis 5 mg/Kgbb/hari terhadap pertambahan bobot badan, bobot uterus, dan bobot ovarium anaknya. Tikus dibagi dalam empat kelompok. Kelompok A adalah kelompok anak tikus yang berasal dari induk diberi kedelai mulai 14 hari kebuntingan sampai 14 hari laktasi. Kelompok B adalah kelompok anak tikus yang berasal dari induk yang diberi kedelai mulai 14 hari kebuntingan sampai melahirkan. Kelompok C adalah kelompok induk yang diberi kedelai sejak melahirkan hingga laktasi 14 hari. Sedangkan kelompok D adalah kontrol yang tidak diberi perlakuan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pertambahan bobot badan, bobot ovarium dan bobot uterus anak lebih tinggi pada kelompok B (p<0,05) sedangkan pada kelompok C tidak berbeda nyata dengan kontrol (p>0,05). Hal ini menunjukkkan bahwa fitoestrogen dari kedelai lebih efektif dalam peningkatan kinerja reproduksi pada anak yang induknya diberikan kedelai pada saat bunting dibandingkan dengan menyusui. Kata kunci: kedelai, fitoestrogen, tikus putih, reproduksi.