Pendugaan Simpanan Karbon di Atas Permukaan Lahan pada Tegakan Eukaliptus (Eucalyptus Sp) Di Sektor Habinsaran Pt Toba Pulp Lestari Tbk
Abstract
Hutan merupakan salah satu sumberdaya alam hayati yang mampu memberikan manfaat sosial, ekonomi, ekologi dan lingkungan yang cukup besar bagi kehidupan manusia saat sekarang sampai masa yang akan datang. Pengelolaan hutan yang kurang bijaksana mengakibatkan berkurangnya manfaat hutan sejalan semakin berkurangnya lahan hutan produktif sampai saat ini. Menurut Forest Watch Indonesia dan Global Forest Watch (2001), luas hutan Indonesia mengalami penurunan sebesar 20.440.000 ha dari 140.840.000 ha pada tahun 1986 menjadi 120.400.000 ha pada tahun 2000. Pemanfaatan hutan yang tidak diimbangi oleh usaha pemeliharaan dan perawatan akan mengakibatkan kerusakan hutan sekaligus kerugian bagi manusia, sehingga diperlukan usaha konkrit yang berkesinambungan dalam memperbaiki pengelolaan hutan untuk menjamin kelestarian hutan di masa yang akan datang. Kerusakan hutan dapat menjadi salah satu penyebab perubahan iklim global. Salah satu manfaat hutan adalah sebagai tempat penyimpanan karbon. Hutan mengurangi jumlah karbondioksida (CO2) di atmosfer melalui proses fotosintesis. Dalam proses fotosintesa, karbon (C) yang diserap oleh tanaman disimpan dalam bentuk gula atau pati pada daun, buah, umbi, batang dan akar, sedangkan oksigen (O2) akan dilepaskan kembali ke udara (World Agroforestry Centre, 2005). Konsentrasi karbon di atmosfer dapat dikurangi dengan meningkatkan jumlah karbon dalam ekosistem daratan. Hutan tanaman eukaliptus merupakan salah satu ekosistem daratan yang mampu menyimpan karbon. Saat ini studi tentang jasa hutan sebagai pengikat karbon semakin intensif dilakukan. Karbondioksida (CO2) sebagai sumber utama karbon merupakan salah satu gas rumah kaca. Emisi gas rumah kaca berasal dari aktivitas manusia dan aktivitas alam. Emisi gas rumah kaca akibat aktivitas manusia berasal dari pembakaran bahan bakar fosil dan konversi lahan. Emisi gas rumah kaca alami dihasilkan oleh aktivitas alam berupa interaksi antara lautan dan atmosfer, letusan gunung api dan input energi matahari (Hairiah dan Murdiyarso, 2004). Pembangunan hutan tanaman industri memiliki tujuan utama menghasilkan kayu secara cepat dan berkelanjutan untuk memenuhi kebutuhan manusia. Selain menghasilkan kayu, hutan tanaman juga mengikat karbon selama masa pertumbuhan 2 dan perkembangan tanaman. Pengikatan karbon oleh tanaman melalui fotosintesis akan meningkatkan jumlah karbon yang diserap oleh tanaman sehingga mengurangi konsentrasi CO2 di atmosfer. Eukaliptus merupakan salah satu jenis pilihan dalam mengembangkan hutan tanaman industri, sebagai suplai bahan baku industri pulp dan kertas. Eukaliptus merupakan jenis tanaman cepat tumbuh yang dapat dipanen pada umur tujuh tahun. Pertumbuhan eukaliptus yang cepat merupakan salah satu peluang untuk meningkatkan serapan karbon yang lebih cepat dalam ekosistem daratan. Kemampuan tanaman eukaliptus dalam mengikat karbon masih dalam tahap penelitian yang dilakukan terus sampai saat ini khususnya dalam mendukung isu iklim global yang bisa dimanfaatkan dari hutan tanaman industri.
Collections
- UT - Forest Management [3061]