Analisis Kelayakan Penggunaan Teknologi Perikanan Presisi pada Budi daya Udang Vannamei (L. Vannamei)
Date
2022-05-31Author
Putri, Mentari Amanda
Suharno, Suharno
Buono, Agus
Metadata
Show full item recordAbstract
Sektor perikanan Indonesia merupakan industri yang sangat penting dan layak untuk dikembangkan dikarenakan memiliki potensi yang besar pada lingkup perikanan tangkap dan perikanan budi daya. Pertumbuhan sektor udang mengalami peningkatan selaras dengan permintaan pasar. Komoditas udang menyumbang terbesar pada sektor ekspor dalam produk perikanan dan udang vannamei menjadi jenis udang yang banyak berkontribusi pada ekspor. Menjalankan usaha dengan konsep mempertimbangkan keberlanjutan merupakan hal yang penting sehingga dengan menerapakan integrasi teknologi merupakan salah satu solusi.Penggunaan teknologi membutuhkan analisis kelayakan dikarenakan komponen investasi yang dialokasikan cukup besar. Lokasi penelitian pada penelitian ini meliputi CV Sehati Baroe, PT BSF, dan PT AMAL, semua sample berkaitan dengan lingkup bisnis dari PT.Indojaya Agrinusa.
.Metode analisis yang digunakan pada penelitian pertama yaitu menggunakan studi kelayakan finansial dan non finansial, pada analisis kelayakan sosial dan lingkungan fokus pada penjelasan deksripsi kualitatif. Metode tujuan penelitian kedua menggunakan penjelasan deskriptif kualitatif dan metode pada tujuan penelitian ketiga melakukan pembentukan pemodelan hasil produksi menggunakan Fuzzy ANFIS. Hasil dari penelitian yaitu Net Present Value mencapai Rp21.693.048.464,00, Net B/C ratio mencapai 11,54, IRR yaitu 212% dan untuk payback period mencapai 6 bulan 8 hari. Mengenai kelayakan sosial di CV Sehati Baroe yaitu pekerja anak kolam mendapatkan upah lebih tinggi bila dibandingkan dengan pekerja lainnya dan mendapatkan upah Rp3.200.000,00/bulan dan bonus yaitu 2% dari total penerimaan. Selanjutnya teknisi kolam (sebagi ketua anak kolam) mendapatkan upah Rp5.000.000,00/bulan dan mendapatkan bonus senilai 5% dari penerimaan.
Berdasarkan analisis kelayakan lingkungan CV Sehati Baroe mengaplikasian biosecurity di akuakulture, mengaplikasikan IPAL dan mengunakan ikan nila sebagai biofilter. Menganalisis kelembagaan antara Aceh Aquaculture Cooperative dan CV Sehati Baroe fokus pada strategi pemasaran pada lingkup informal, pada contract farming mengadopsi sistem informal. Peramalan pada hasil produksi di budidaya udang vaname menggunakan Fuzzy ANFIS dapat membentuk model dan hasil pengujian pada model menunjukan bahwa model layak untuk diterapkan di sektor agribisnis Indonesia's fisheries sector is an essential industry that deserves to be developed because of having great potential for capturing fisheries and aquaculture. Currently, the growth of the shrimp sector is a tremendous increase, which integrates with market demand. Shrimp commodity is the most significant contribute to the export sector in terms of fishery products, and Vannamei Shrimp has become the type of shrimp that leads export field. Applied enterprenuership considering to sustainbility aspecy is pivotal,thus integrated with the technology is one solution.Applied technology requires feasibility analyst because the alocate of investation component was quite huge.The research location involved CV Sehati Baroe,PT.BSF and PT AMAL, all those sample related with business scope of PT Indojaya Agrinusa.
Analyst method regarding first objective utilized financial feasibility studies and regarding non-financial social and environmental focus on the descriptive qualitative. Second objective utilized descriptive qualitative and third objective conducted a forecasting model in shrimp production using Fuzzy ANFIS. This research explained that Net Present Value reached at Rp21.693.048.464,00, Net B/C ratio is 11,54, IRR is 212 %, and the payback period was six months eight days. Regarding the social feasibility aspect, anak kolam (workers) receive higher wages than other workers and receive the wages at around Rp3.200.000,00/month and rewards at 2% based on the total revenue. Furthermore, pond technicians (leader from anak kolam) obtained wages at around Rp5.000.000,00/month and have an amount of compensation at 5% of the total revenue.
Based on environmental feasibility analysis, CV Sehati Baroe applies biosecurity in aquaculture activities, adopts IPAL, and uses Tilapia fish as a biofilter. Analyst governance institutions between AAC (Aceh Aquaculture Cooperative) and CV Sehati Baroe focused on marketing contracts scope of the informal system, and regarding a contract farming adapts to the informal system. The forecasting of shirmp farming production utilized Fuzzy ANFIS having success to build as a model as well as based on model testing showed feasibility to apply in agribusiness sector
Collections
- MT - Economic and Management [2878]