Karakterisasi Sosial-Ekonomi, Lingkungan dan Perkembangan Desa Pegunungan Jawa Tengah
Abstract
Desa-desa pegunungan memiliki potensi besar yang bersumber dari sektor pertanian dan pariwisata. Di sisi lain tingginya kemiskinan di daerah pegunungan disebabkan oleh buruknya aksesibilitas terhadap infrastruktur dasar. Desa-desa pegunungan di Jawa Tengah memiliki potensi tinggi terhadap bencana alam seperti tanah longsor dan angin puting beliung. Tujuan dari penelitian ini adalah (1) menganalisis perkembangan desa berdasarkan fasilitas fisik desa pegunungan Jawa Tengah; (2) menganalisis indeks perkembangan desa berbasis Indeks Desa (ID) pada desa-desa pegunungan Jawa Tengah; (3) menganalisis komponen karakteristik sosial-ekonomi, lingkungan, dan perkembangan desa pegunungan Jawa Tengah (4) menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan dan kemiskinan di desa-desa Pegunungan Dieng. Data yang digunakan pada penelitian ini adalah Potensi Desa tahun 2018, data kawasan hutan tahun 2017, data penggunaan lahan tahun 2018, dan data Digital Elevation Model Nasional. Analisis tingkat perkembangan fasilitas fisik desa pegunungan menggunakan analisis Skalogram (berdasarkan data Potensi Desa tahun 2018). Perkembangan desa berbasis dimensi pembangunan desa menggunakan rumus perhitungan Indeks Desa (ID). Analisis komponen karakteristik sosial-ekonomi, lingkungan, dan perkembangan desa pegunungan menggunakan Principal Component Analysis (PCA). Faktor-faktor perkembangan desa dan kemiskinan menggunakan regresi linier berganda. Unit analisis penelitian adalah 609 desa pegunungan di Jawa Tengah dan kajian khusus 101 desa di Pegunungan Dieng. Berdasarkan perkembangan fasilitas fisiknya, 73 desa pegunungan (11.9%) terkategori kelas hierarki I, 123 desa pegunungan (20.19%) terkategori kelas hierarki II, dan 413 desa pegunungan (67.81%) terkategori kelas hierarki III. Kategori perkembangan desa pegunungan berbasis Indeks Desa menunjukan bahwa hanya 50 desa pegunungan (8.27%) terkategori desa maju, 376 desa pegunungan (61.74%) terkategori desa berkembang, 182 desa pegunungan (29.89%) terkategori desa tertinggal, dan 1 desa pegunungan (0.16%) terkategori desa sangat tertinggal. Hasil analisis komponen karakteristik sosial, ekonomi dan lingkungan desa pegunungan Jawa Tengah menunjukan hal yang paling mencirikan karakteristik desa pegunungan di Jawa Tengah adalah tingginya potensi risiko bencana sebesar 21.9%, ketersediaan fasilitas pendidikan sekolah menengah dan fasilitas kesehatan sebesar 16%, komponen ketersediaan industri mikro sebesar 13.25%, komponen fasilitas perdagangan sebesar 5.8%, dan komponen ketersediaan fasilitas kesehatan sebesar 8.8%. Ketinggian desa, transfer dana desa, sistem pertanian lahan basah, dan fasilitas kesehatan menjadi faktor penentu tingginya perkembangan desa-desa di Pegunungan Dieng. Sedangkan sektor pariwisata dan transfer dana desa menjadi faktor yang dapat mempengaruhi penurunan kemiskinan di desa-desa Pegunungan Dieng.
Collections
- MT - Economic and Management [2878]