Evaluasi Pertumbuhan, Produksi dan Kompatibilitas Pepaya Calina (Carica papaya L.) Hasil Grafting
Date
2022-05Author
Muslimin, Muhammad Farid Naufal
Kurniawati, Ani
Krisantini
Metadata
Show full item recordAbstract
Pepaya (Carica papaya L.) merupakan salah satu tanaman buah tropis yang banyak diminati. Selain rasanya yang manis, buah pepaya mengandung beragam nutrisi penting untuk manusia seperti vitamin A, Vitamin C, asam folat, dan kalium. Salah satu kendala dalam budidaya tanaman pepaya di Indonesia adalah sulitnya mengidentifikasi kelamin tanaman pepaya pada fase vegetative. Sambung pucuk (grafting) merupakan langkah yang banyak digunakan untuk mengatasi masalah tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi efek sambung pucuk tanaman pepaya terhadap pertumbuhan, produksi dan kompatibilitas antara batang bawah dan batang atas. Penelitian ini dilaksanakan pada Kebun Tajur 2 milik PKHT di Tajur, Bogor, mulai dari Desember 2019 hingga Februari 2020 yang kemudian dilanjutkan dengan analisis dalam Laboratorium Pascapanen, Departemen Agronomi dan Hortikultura, IPB, mulai dari Juni 2020 hingga Agustus 2020. Penelitian ini mempelajari pertumbuhan tanaman hasil grafting dengan dua macam batang bawah yang berbeda, yaitu : batang bawah pepaya sukma (C-S) dan batang bawah pepaya liar (C-L) dengan batang atas varietas Calina (IPB 1). Secara keseluruhan penelitian ini menggunakan 64 tanaman yang diatur dalam 8 baris tanaman, setiap baris terdiri dari 8 individu tanaman. Sebanyak 5 baris tanaman merupakan tanaman hasil grafting dengan batang bawah pepaya sukma (C-L), dan tiga baris sisanya merupakan tanaman hasil grafting dengan batang bawah pepaya liar (C-L). Data yang diperoleh dianalisis menggunakan uji t-student dengan taraf 5% menggunakan program Minitab 19. Hasil pengamatan menujukkan bahwa tanaman C-L memiliki laju pertumbuhan yang lebih cepat dibandingkan tanaman C-S pada hampir seluruh parameter vegetatif, kecuali lingkar batang sambungan, lingkar batang bawah dan tinggi batang bawah. Tanaman C-L berbunga lebih awal dan memiliki lebih banyak bunga hermafrodit yang mampu memproduksi lebih banyak buah lonjong dibandingkan tanaman C-S. Buah dari tanaman C-L memiliki tingkat kelunakan daging, kekerasan kulit serta nilai Padatan Terlarut Total (PTT) yang lebih tinggi daripada buah yang dihasilkan oleh tanaman C-S. Kedua jenis batang bawah yang digunakan dalam penelitian ini tidak menunjukkan gejala inkompatibilitas. Papaya (Carica papaya L.) or pawpaw is one of the most widely enjoyed tropical fruits. Aside from its refreshing sweet taste, papaya fruit contains different kinds of beneficial nutrients for human body such as vitamin A, vitamin C, folic acid and potassium. One of many hurdles that hinder the papaya production is difficulties to identify plant sexes at the vegetative stage. Among other solutions, grafting is the most popular solution to overcome the aforementioned problem. This research aims to evaluate the effect of papaya grafting on their growth, production and compatibility between rootstock and scion. The research was conducted at PKHT’s 2nd field in Tajur, Bogor, from December 2019 until February 2020 and followed by lab analysis in Post Harvest Laboratory, Department of Agronomy and Horticulture, IPB, from June 2020 to August 2020. Data were analysed by ANOVA using Minitab 19; t-test with 5% level of significance were used to compare the data between two grafted plant groups with different rootstocks, i. e. Sukma (IPB 6) rootstock and wild papaya rootstock. Scion used in this research were from Calina variety (IPB 1). In total, there were 64 grafted plants, arranged in 8 rows with 8 individual plants per row. Five of these rows comprised of grafted papaya with Sukma variety rootstock, (C-S) and the remaining 3 rows comprised of grafted papaya with wild papaya as its rootstock (C-L). C-L plants showed faster growth compared to C-S plants in almost all vegetative parameters, except the parameters of graftage stem circumference, rootstock stem circumference, and rootstock height. C-L plants enter generative stage earlier and produce more hermaphrodite flowers, which enables them to bear more desirable elongated (oblong) fruits. C-L fruits had softer flesh and skin with higher amount of Total Dissolved Solids (TDS) compared to the C-S ones. Both rootstocks showed no incompatibility symptoms with their respective scions.