Aktivitas Kewirausahaan dan Kinerja Usahatani Padi di Kecamatan Bojongpicung Cianjur.
Date
2022Author
Mulyana, Mumuh
Harianto
Hakim, Dedi Budiman
Hartoyo, Sri
Metadata
Show full item recordAbstract
Permintaan beras sebagai kebutuhan pokok masyarakat Indonesia dalam
memenuhi kebutuhan pangan mendorong usahatani agar memiliki kinerja usahatani
yang baik dan mampu memberikan hasil yang optimal. Capaian kinerja usahatani
akan ditentukan oleh petani dan faktor-faktor lain yang mempengaruhinya baik
faktor internal maupun eksternal. Petani sebagai produsen di bidang pertanian
seringkali bertindak sebagai price taker. Kemampuan petani dalam mengalokasikan
faktor produksi dan faktor lain dengan alternatif-alternatif kombinasi baru dapat
menghasilkan kinerja usahatani yang berbeda. Faktor lain ini adalah
kewrirausahaan (entrepreneurship). Kewirausahaan dalam sektor pertanian dapat
menciptakan dan menyediakan produk bernilai tambah atau inovasi baru,
mewujudkan masyarakat lebih kreatif, mandiri dan mampu mengembangkan usaha
pertanian ke arah bisnis. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) Menganalisis Aktivitas
Kewirausahaan Petani Padi, (2) Menganalisis Kinerja Usahatani Padi, dan (3)
Menganalisis pengaruh aktivitas kewirausahaan terhadap kinerja usahatani Padi.
Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Bojong Picung Kabupaten Cianjur.
Waktu pengambilan data primer mulai Juni-Desember 2019. Data yang digunakan
adalah data kerat lintang (cross section) dari 167 petani padi sawah. Analisis
aktivitas kewirausahaan menggunakan Entrepreneurial Behavioral Index (EBI)
dengan memasukan komponen pengukuran kewirausahaan pada usahatani yang
dikemukakan oleh Food and Agriculture Organizaton (FAO) terdiri atas 4 (empat)
indikator, yaitu: Entrepreneurial Qualities, Entrepreneurial Competencies,
Manajerial Competencies, Technical Competencies. Analisis kinerja usahatani
menggunakan analisis Stochastic Frontier untuk mengestimasi efisiensi teknis,
alokatif, dan ekonomis. Pengaruh aktivitas kewirausahaan terhadap kinerja
usahatani dianalisis dengan memasukkan aktivitas kewirausahaan sebagai variabel
dummy dalam fungsi produksi dan melakukan penurunan fungsi produksi menjadi
fungsi biaya.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa aktivitas kewirausahaan di Kecamatan
Bojongpicung Cianjur termasuk kategori sedang dengan nilai EBI sebesar 56,15.
Petani dengan kategori EBI tinggi sebesar 22,75 persen, kategori EBI sedang 50,90
persen, dan kategori EBI rendah 26,95 persen. Penilaian EBI ini terlihat dari
motivasi petani yang menjadikan Bertani sebagai pekerjaan utama, kemampuan
petani dalam membangun jaringan dengan terlibat dalam kelompok tani dan
keberanian mengambil risiko dengan tidak mengikuti asuransi pertanian,
kemampuan manajerial khususnya dalam status kepemilikan lahan dan pengaturan
tanam, serta manajemen input dan produksi usahatani yang dilakukan.
Kinerja usahatani padi mencapai rata-rata produksi 3.190,23 kg dengan ratarata
luas lahan 0,5 hektar, produktivitas 6,111.63 kg/ha, efisiensi teknis, efisiensi
alokatif, dan efisiensi ekonomis secara berturut-turut 0,9588; 0,8802; 0,8437.
Capaian kinerja usahatani secara teknis dengan kategori EBI tinggi lebih tinggi
dibandingkan kategori lainnya.
vi
Aktivitas kewirausahaan berpengaruh positif dan nyata terhadap peningkatan
produksi padi sawah di Kecamatan Bojong Picung. Estimasi fungsi produksi
usahatani dengan estimasi fungsi produksi stochastic frontier menunjukkan bahwa
variabel dummy aktivitas kewirausahaan signifikan dan berpengaruh nyata
terhadap produksi padi sawah. Produktivitas aktual usahatani padi sawah pada
kategori EBI tinggi adalah 6.557,14 kg/ha, EBI sedang 6.349,16, dan EBI rendah
5.439,92 kg/ha.
Implikasi penelitian ini adalah aktivitas kewirausahaan dapat meningkatkan
kinerja usahatani. Kemampuan kewirausahaan dapat mendorong petani
menerapkan manajemen yang lebih baik dalam pengelolaan usahatani dan kualitas
individu petani yang memiliki motivasi, keberanian mengambil risiko, dan
membangun jaringan Kerjasama yang baik sehingga petani dapat memiliki daya
kompetitif.