Sistem Sumberdaya dan Habitat Ikan di Suaka Margasatwa Rawa Singkil Provinsi Aceh sebagai Dasar Pengelolaan Ekowisata
Abstract
Kawasan konservasi Suaka Margasatwa Rawa Singkil (SMRS) merupakan
satu-satunya suaka margasatwa yang ada di Provinsi Aceh dan berlokasi di
Kecamatan Singkil, Kabupaten Aceh Singkil. Sebagai kawasan lahan gambut dan
rawa banjiran, SMRS mempunyai fungsi utama dalam perlindungan dan
keseimbangan tata air, penyimpan cadangan karbon, dan pelestarian
keanekaragaman hayati untuk melestarikan fungsi ekosistem. Dalam upaya
pengelolaan SMRS, SMRS terbagi menjadi 5 blok pengelolaan yaitu Blok
Perlindungan, Blok Pemanfaatan, Blok Khusus, Blok Rehabilitasi, dan Blok Religi,
Budaya dan Sejarah. Area Blok pemanfaatan SMRS merupakan riparian forest
dimana areal sungainya yaitu Lae-Treup dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar
untuk kegiatan menangkap ikan dan wisata.
Pemanfaatan SMRS sebagai kawasan wisata memerlukan tata cara
pengelolaan yang bijak, pengembangan produk wisata harus berorientasi pada nilai nilai pelestarian lingkungan dan kesejahteraan masyarakat. Ekowisata adalah
konsep pengelolaan wisata yang ramah terhadap lingkungan. Secara ekologis,
kegiatan ekowisata memiliki karakter ramah terhadap lingkungan, sedangkan
secara ekonomis menguntungkan bagi masyarakat. Strategi pengelolaan ekowisata
dan pencegahan kerusakan sumberdaya di SMRS perlu didukung dengan data dan
informasi yang memadai. Penelitian terkait biodiversitas sumberdaya ikan,
karakteristik lingkungan perairan dan kesesuaian sumberdaya untuk kegiatan
ekowisata di SMRS belum pernah dilakukan sehingga informasi tersebut belum
dilaporkan dengan baik.
Penelitian ini dilakukan untuk mencapai 3 tujuan utama. Ketiga tujuan
tersebut adalah (1) Menganalisis biodiversitas sumberdaya ikan dan karakteristik
lingkungan perairan Suaka Margasatwa Rawa Singkil, (2) Menganalisis hubungan
keberadaan ikan dengan lingkungan perairan Suaka Margasatwa Rawa Singkil, (3)
Menganalisis kesesuaian sumber daya perikanan Suaka Margasatwa Rawa Singkil
sebagai dasar pengelolaan ekowisata.
Penelitian dilaksanakan secara observasi lapangan dan pengamatan
laboratorium. Penelitian dilakukan di area pemanfaatan SMRS pada 5 stasiun dan
terdiri dari dua sungai, yaitu Sungai Alas-Singkil dan Sungai Lae-Treup,
Kecamatan Singkil, Kabupaten Aceh Singkil, Provinsi Aceh. Pengumpulan data
dilakukan setiap satu bulan sekali selama 7 bulan (April hingga Oktober 2021). Data
yang dikumpulkan terdiri dari data biodiversitas sumberdaya ikan dan karakteristik
lingkungan perairan melalui parameter fisika-kimia perairan (in situ dan ex situ).
Analisis parameter kualitas air ex situ dilakukan di Laboratorium Balai Teknik
Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BTKLPP) kota Medan.
Biodiversitas ikan di SMRS terdiri dari 14 famili, 19 genus dan 26 spesies.
Ikan-ikan di SMRS terbagi menjadi dua kelompok, yaitu kelompok ikan rawa
(hitaman) dan kelompok ikan sungai (putihan). Kelompok ikan hitam di SMRS
terdiri dari Gabus/Bacek (Channa striata), Bujuk (Channa lucius), Kohob/Betok
(Anabas testudineus), Sepat Siam (Trichopodus pectoralis), Warah (Rasbora
einthovenii), Wakut/Lele (Clarias batrachus), Limbad/Lele (Clarias microspilus),
Walakihik (Mystus punctifer), Pahitan/Nilem (Osteochilus vittatus) dan Bale Bale/Ompok (Ompok brevirictus). Kelompok ikan putih terdiri dari Lais
(Kryptopterus lais), Baung (Hemibagrus caveatus), Sulung (Rasbora
bunguranensis), Keting (Mystus nigriceps), Temabu (Mystus castaneus), Belanak
(Planiliza subviridis), Kersik (Glossogobius giuris), Sapu-Sapu (Pterygoplichthys
pardalis), Sapu-sapu (Pterygoplichthys disjunctivus), Nila (Oreochromis niloticus),
Sidat (Anguilla bicolor), Sing-Sing (Leiocassis micropogon), Seriding (Ammbassis
nalua), Belut (Monopterus albus), Seleng (Osteochilus jeruk) dan Saudagar
(Cyclocheilichthys apogon). Ikan-ikan di SMRS merupakan spesies unik dan khas
perairan rawa yang bernilai ekonomis dan dapat dikonsumsi sehingga dapat
dimanfaatkan untuk kegiatan ekowisata pancing.
Karakteristik lingkungan perairan SMRS melalui parameter fisika-kimia air
menunjukkan bahwa parameter suhu, TDS, TSS dan nitrat di SMRS berada di kelas
satu, sedangkan parameter total fosfat pada kelas tiga dan parameter DO pada kelas
empat. Karakteristik lingkungan perairan SMRS yang jarang ditemukan di tempat
lainnya adalah pada tepi sungai ditumbuhi berbagai jenis vegetasi yang didominasi
oleh bakung air (Hanguana malayana). Pemandangan hutan rawa dan berbagai
hewan terestrial yang hanya dapat dijumpai di kawasan SMRS juga menjadi daya
tarik tersendiri untuk wisata river track. Lingkungan perairan SMRS sesuai untuk
pengembangan ekowisata perairan.
Parameter lingkungan perairan SMRS membagi kehadiran ikan-ikan di
SMRS menjadi empat kelompok. Kelompok pertama (A. bicolor, T. pectoralis, M.
albus, P. pardalis, P. subviridis, L. micropogon, O. niloticus, O. jeruk, R.
bunguranensis, G. giuris, P. disjunctivus, P. pardalis, T. pectoralis dan M. albus)
berasosiasi dengan suhu, total fosfat, TDS dan konduktivitas yang tinggi.
Kelompok kedua (A. nalua, M. nigriceps, H. caveatus, C. apogon, K. lais dan M.
castaneus) berasosiasi dengan pH, DO dan nitrat yang tinggi. Kelompok ketiga (C.
lucius, C. striata, O. brevirictus dan O. vittatus) memiliki korelasi yang erat dengan
parameter TSS dan kedalaman. Kelompok keempat yang terdiri dari A. testudineus,
M. punctifer, C. batrachus, R. einthoveni dan C. microspilus berasosiasi dengan
kecerahan yang tinggi. Parameter pH dan DO menjadi parameter yang mencirikan
perbedaan distribusi ikan hitaman dan putihan.
Pengembangan ekowisata SMRS berupa wisata pancing dan river track.
Kesesuaian sumberdaya perikanan SMRS untuk kegiatan wisata pancing pada
masing-masing stasiun adalah sangat sesuai pada Stasiun III, IV dan V, sesuai pada
Stasiun I dan tidak sesuai pada Stasiun II. Sedangkan untuk wisata river track setiap
stasiun memperoleh kriteria sesuai. Pengelolaan ekowisata berbasis perikanan
harus memperhatikan kelestarian sumberdaya ikan, khususnya pada ikan-ikan
dengan status konservasi yang terancam seperti M. punctifer, H. caveatus, C.
microspilus, dan O. brevirictus dan ikan-ikan endemik yaitu M. punctifer, H.
caveatus, R. bunguranensis, dan O. jeruk. Pengaturan waktu, ukuran, kecepatan dan
rute berperahu perlu dilakukan untuk menghindari konflik dengan nelayan setempat
saat melakukan wisata river track. Monitoring dan evaluasi stok merupakan
informasi dasar untuk pengelolaan. Singkil Swamp Wildlife Reserve (SSWR) conservation area is the only
wildlife sanctuary in Aceh Province and is located in Singkil District, Aceh Singkil
Regency. As an area of peatlands and flood swamps, SMRS has major functions in
the protection and balance of water systems, storage of carbon reserves, and
biodiversity conservation to preserve ecosystem functions. In the efforts to manage
SSWR, SSWR is divided into 5 management blocks: Protection Block, Utilization
Block, Special Block, Rehabilitation Block, and Religious, Cultural and Historic
Block. SSWR utilization block area is a riparian forest where the surrounding
community uses the river area that is Lae-Treup for fishing and tourism activities.
The utilization of SSWR as a tourist area requires wise management
procedures. The development of tourist products must be oriented to environmental
conservation and community welfare values. Ecotourism is the concept of
environmentally friendly tourism management. Ecologically, ecotourism activities
are environmentally friendly while being economically beneficial to the
community. Ecotourism management strategies and resource damage prevention
strategies in SMRS need to be supported with adequate data and information.
Research related to the biodiversity of fish resources, the characteristics of the
aquatic environment and the suitability of resources for ecotourism activities in
SMRS have never been done, so the information has not been well reported.
This research was conducted to achieve three main objectives. The three
objectives are (1) Analyze the biodiversity of fish resources and environmental
characteristics of Singkil Swamp Wildlife Reserves, (2) Analyze the relationship of
fish presence with the aquatic environment of Singkil Swamp Wildlife Reserve, (3)
Analyze the suitability of Singkil Swamp Wildlife Reserve fishery resources as the
basis for ecotourism management.
The research was conducted on field observation and laboratory
observations. Data collection is done every month from April to October 2021. The
research was conducted in the SSWR utilization area at 5 stations and consisted of
two rivers, namely the Alas-Singkil River and the Lae-Treup River. The data
collected consists of data on the biodiversity of fish resources and environmental
characteristics of the waters through the physical-chemical parameters (in situ and
ex situ). Ex-situ water quality parameters were analysed at the Environmental
Health Engineering and Disease Control Laboratory, Medan City.
The biodiversity of fish resources in SSWR consists of 14 families, 19
genera and 26 species. The fish in SSWR were divided into two groups, namely the
swamp fish group (black) and the river fish group (white). The group of black fish
in SSWR consisted of striped snakehead (Channa striata), forest snakehead
(Channa lucius), climbing perch (Anabas testudineus), snakeskin gourami
(Trichopodus pectoralis), brilliant rasbora (Rasbora einthovenii), philippine catfish
(Clarias batrachus), microspilus catfish (Clarias microspilus), punctifer catfish
(Mystus punctifer), bonylip barb (Osteochilus vittatus) and brevirictus catfish
(Ompok brevirictus). The group of white fish consisted of selais (Kryptopterus lais),
caveatus catfish (Hemibagrus caveatus), bunguranensis rabora (Rasbora
bunguranensis), twospot catfish (Mystus nigriceps), pearl catfish (Mystus
castaneus), greenback mullet (Planiliza subviridis), tank goby (Glossogobius
giuris), amazon sailfin catfish (Pterygoplichthys pardalis), vermiculated sailfin
catfish (Pterygoplichthys disjunctivus), nile tilapia (Oreochromis niloticus),
indonesian shortfin eel (Anguilla bicolor), bumble bee catfish (Leiocassis
micropogon), scalloped perchlet (Ammbassis nalua), asian swamp eel (Monopterus
albus), jeruk barb (Osteochilus jeruk), and beardless barb (Cyclocheilichthys
apogon). The fish in SSWR is a unique and distinctive species of swamp waters that
are economically valuable and can be consumed so that they can used for fishing
ecotourism activities.
Environmental characteristics of SSWR waters through the physical chemical parameters of water indicates that the temperature, TDS, TSS and nitrate
parameters in SSWR are in class one, while the total phosphate parameter in class
three and the DO parameter in class four. The aquatic environment of SSWR is
suitable for the development of aquatic ecotourism. Characteristics of the SSWR
aquatic environment that is rarely found elsewhere is on the banks of rivers
overgrown with various types of vegetation dominated by water daffodils
(Hanguana malayana). The scenery of swamp forests and various terrestrial
animals that can only be found in the SMRS area is also a special attraction for river
track tourism.
The environmental parameters of SSWR divide the presence of fish in
SSWR into four groups. The first group (A. bicolor, T. pectoralis, M. albus, P.
pardalis, P. subviridis, L. micropogon, O. niloticus, O. jeruk, R. bunguranensis, G.
giuris, P. disjunctivus, P. pardalis, T. pectoralis and M. albus) were associated with
high temperature, total phosphate, TDS and conductivity. The second group (A.
nalua, M. nigriceps, H. caveatus, C. apogon, K. lais and M. castaneus) were
associated with high pH, DO and nitrates. The third group (C. lucius, C. striata, O.
brevirictus and O. vittatus) had a close correlation with TSS parameters and depth.
The fourth group consisted of A. testudineus, M. punctifer, C. batrachus, R.
einthoveni and C. microspilus were associated with high brightness. pH and DO
became parameters that characterized the difference in the distribution of blackfish
and Whitefish.
SSWR ecotourism development in the form of fishing rod and river track
tours. Suitability of SSWR fishery resources for fishing rod tourism activities in
each station is very suitable on Stations III, IV and V, appropriate at Station I and
not relevant at Station II. As for river track tourism, each station obtains suitable
criteria. Fisheries-based ecotourism management should pay attention to the
sustainability of fish resources, especially in fish with threatened conservation
status such as M. punctifer, H. caveatus, C. microspilus, and O. brevirictus and
endemic fish namely M. punctifer, H. caveatus, R. bunguranensis, and O. jeruk.
The time, size, speed, and boating route should be arranged to avoid conflicts with
local fishers when touring the river track. Monitoring and evaluating stocks are
basic information for management.
Collections
- MT - Fisheries [2934]