Analisis Tingkat Maturitas Manajemen Risiko di IPB University
Abstract
RYANDI SIMANJUNTAK. Analisis Tingkat Maturitas Manajemen Risiko di IPB University. Dibimbing oleh D S PRIYARSONO dan TITIK SUMARTI.
Implementasi manajemen risiko tidak selalu berhasil mencapai sasaran yang telah ditetapkan. Hal tersebut dapat disebabkan oleh ketidakmampuan organisasi dalam mengimplementasikan manajemen risiko secara konsisten atau tidak dapat beradaptasi dengan perubahan lingkungan yang terjadi (Proenca et al. 2017). Menurut Yazici (2009), terdapat hubungan antara tingkat maturitas sebuah organisasi dengan kinerja dari organisasi tersebut di mana dengan tingkat maturitas yang tinggi organisasi dapat menjadi lebih efisien dan efektif. Oleh sebab itu, sebuah organisasi perlu untuk mengukur tingkat maturitasnya termasuk tingkat maturitas manajemen risiko.
Penelitian ini dilakukan di IPB University, dan dilakukan dengan menggunakan data primer yang diperoleh melalui kuisioner dan data sekunder yang diperoleh melalui studi literatur. Penentuan alat pengukuran yang terdiri dari atribut, indikator, parameter, dan faktor uji dilakukan melalui studi literatur. Analisis tingkat maturitas manajemen risiko di IPB University dilakukan melalui kuisoner. Hasil analisis tingkat maturitas manajemen risiko di IPB University digunakan untuk membangun tindak lanjut.
Penelitian ini menunjukkan bahwa karakteristik yang diukur, atau atribut yang diukur, dalam mengukur tingkat maturitas manajemen risiko di IPB University adalah budaya risiko, kerangka kerja manajemen risiko, proses manajemen risiko dan dokumen manajemen risiko. Tiap-tiap atribut tersebut dilengkapi dengan indikator, parameter dan faktor uji. Hasil pengukuran tingkat maturitas manajemen risiko di IPB University menunjukkan bahwa keempat atribut yang diukur berada pada tingkat maturitas defined. Hasil tersebut menunjukkan bahwa pengelolaan risiko di IPB University telah berlangsung secara sistematis dan telah mengacu pada standar secara konsisten dan menyeluruh. Pengelolaan risiko mulai terintegrasi dengan tata kelola dan pengelolaan organisasi dengan kompetensi, kepemimpinan, dan komitmen manajemen risiko yang mulai meluas namun dengan perilaku positif dalam mengelola risiko yang cenderung masih terbatas.
Tindak lanjut yang direkomendasikan adalah agar pelaksanaan formalisasi manajemen risiko di IPB University dilaksanakan dengan lebih baik. Selain itu, ketersediaan dokumentasi manajemen risiko juga perlu untuk diperbaiki. Perbaikan tersebut diharapkan mampu meningkatkan maturitas manajemen risiko di IPB University dan dengan demikian diharapkan dapat berpengaruh positif terhadap kinerja manajemen risiko.
Collections
- MT - Business [482]