Perbaikan Karakter Genetik Krisan (Dendranthema grandiflora Tzelev) Melalui Induksi Mutagen Kimia EMS (Ethyl methane sulfonate)
Date
2022-05-11Author
Suryawati, Suryawati
Aisyah, Syarifah Iis
Marwoto, Budi
Kurniati, Ridho
Metadata
Show full item recordAbstract
Krisan (Dendranthema grandiflora Tzvelev) merupakan tanaman hias yang memiliki nilai ekonomi tinggi dan potensial untuk terus dikembangkan secara komersial. Upaya peningkatan keragaman telah dilakukan melalui hibridisasi konvensional, namun melalui metode ini memerlukan waktu yang relatif lama. Metode induksi mutasi merupakan salah satu alternatif yang dapat digunakan untuk peningkatan keragaman genetik pada krisan. Tujuan penelitian ini yaitu perbaikan karakter genetik krisan melalui induksi mutagen kimia EMS (Ethyl methane sulfonate).
Penelitian menggunakan kalus varietas Jaguar Pink dan Reagent Pink sebagai materi perlakuan dan larutan EMS yang terdiri dari enam level konsentrasi yaitu 0%; 0,2%; 0,4%; 0,6%; 0,8% dan 1%. Penelitian terdiri dari dua tahap percobaan. Percobaan pertama bertujuan untuk mendapatkan informasi respon dan regenerasi kalus setelah perendaman pada larutan EMS. Percobaan kedua evaluasi keragaman morfologi tanaman krisan MV4 hasil perlakuan mutagen kimia EMS.
Hasil percobaan pertama yaitu kalus varietas Jagur Pink menghasilkan respon yang lebih baik dibandingkan varietas Reagent Pink berdasarkan rerata jumlah kalus hidup, jumlah kalus beregenerasi dan jumlah planlet hidup. Berdasarkan konsentrasi EMS, perlakuan E0 (0% EMS) menghasilkan jumlah kalus hidup (92 kalus) dan jumlah planlet terbanyak (57 planlet) dan perlakuan E1 (0,2% EMS) menghasilkan jumlah kalus beregenerasi (23 kalus) lebih banyak dibandingkan dengan perlakuan lainnya. Rerata pertumbuhan planlet hasil regenerasi kalus varietas Jaguar Pink pada populasi E0, E1 dan E2 lebih baik dibandingkan dengan planlet pada populasi E3, E4 dan E5. Krisan varietas Reagent Pink populasi E0 dan E2 lebih baik pertumbuhannya dibandingkan pada perlakuan E1, E3 dan E4 berdasarkan tinggi planlet, jumlah daun, jumlah ruas dan jumlah akar. Penggunaan EMS tidak mempengaruhi pertumbuhan planlet pada fase aklimatisasi. Keberhasilan aklimatisasi varietas Jaguar Pink dan Reagent Pink lebih dari 90%. Populasi planlet krisan E1, E2, E3, E4 dan E5 dapat tumbuh dengan baik seperti planlet pada populasi E0 (0% EMS), berdasarkan jumlah planlet hidup, tinggi planlet, jumlah daun dan jumlah akar yang tumbuh.
Hasil percobaan kedua yaitu keragaman hasil mutagen kimia EMS memiliki nilai koefisien antara 0,00-1,00 berdasarkan nilai analisis klaster. Peningkatan keragaman genetik krisan terjadi pada perlakuan EMS, diperoleh mutan khimera pada daun krisan (RE3.1 dan RE3.7), pada konsentrasi EMS 0,6%. Perubahan bentuk batang pipih pada tanaman JE1.12, pada konsentrasi EMS 0,2%. Perubahan warna bunga krisan diperoleh pada EMS 0,4% yaitu krisan warna pink muda (Purple group 75 A) dan warna merah (Red purple group 60 A) pada konsentrasi EMS 1%. Putatif mutan krisan diperoleh pada nomor klon JE2.44, klon JE3.21 dan klon JE5.31.
Collections
- MT - Agriculture [3778]