Interaksi Genotipe × Lingkungan Galur Harapan Padi Sawah IPB di Tiga Lokasi
Date
2022Author
Rahim, Syaifullah
Suwarno, Willy Bayuardi
Aswidinnoor, Hajrial
Metadata
Show full item recordAbstract
Padi (Oryza sativa L.) adalah salah satu tanaman pangan utama di daerah tropis dan subtropis. Produktivitas padi di Indonesia masih perlu ditingkatkan untuk memenuhi kebutuhan hidup masyarakat. Beberapa cara dilakukan para pemulia untuk mendapatkan varietas yang mampu memenuhi kebutuhan masyarakat, salah satunya dengan merakit varietas yang dapat beradaptasi dengan lingkungan. Peningkatan produksi dapat diupayakan melalui perakitan varietas padi unggul, berdaya hasil tinggi dan adaptif terhadap kondisi lingkungan tumbuh. Perbedaan daya adaptasi antar genotipe pada lingkungan yang berbeda dapat terjadi jika pengaruh interaksi genotipe × lingkungan (G×E) signifikan. Adanya interaksi G×E memungkinkan untuk dilakukannya analisis stabilitas untuk mengidentifikasi genotipe yang spesifik pada lingkungan tertentu ataupun yang beradaptasi luas. Penelitian ini bertujuan untuk (1) mempelajari pengaruh genotipe (G), lingkungan (E), dan interaksi genotipe × lingkungan (G×E) terhadap sifat agronomi dan hasil 12 genotipe padi sawah, (2) mengestimasi komponen ragam dan keberulangan (repeatability), (3) mengidentifikasi genotipe padi sawah yang unggul dengan penampilan agronomi yang baik dan potensi hasil yang tinggi. Percobaan dilakukan menggunakan 10 galur harapan padi sawah IPB dan dua varietas pembanding di tiga lokasi mulai Juni 2020 hingga April 2021, menggunakan rancangan kelompok lengkap teracak dengan tiga ulangan di setiap lokasi. Analisis stabilitas dilakukan menggunakan empat metode yaitu koefisien keragaman Francis dan Kannenberg, ekovalens Wricke, indeks hasil dan stabilitas Kang, dan AMMI. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaruh utama genotipe dan lingkungan nyata terhadap semua karakter yang diamati. Pengaruh interaksi G×E nyata terhadap umur berbunga, umur panen, tinggi tanaman, jumlah anakan, dan panjang malai. Empat galur IPB (IPB189-F-13-1-1, IPB189-F-23-2-2, IPB193-F- 17-2-3, dan IPB193-F 30-2-1) memiliki rata-rata produksi yang lebih tinggi dari Varietas Ciherang dan Inpari 32. Analisis stabilitas dilakukan pada karakter panjang malai karena karakter produksi tidak dipengaruhi oleh interaksi G×E. Panjang malai IPB189-F-23-2-2 stabil di ketiga lokasi pengujian dan memiliki rata-rata yang lebih tinggi dari varietas pembanding.
Collections
- MT - Agriculture [3787]