Pengembangan Model Bisnis Koperasi Serba Usaha Pinto Jaya
Date
2019-02-15Author
Andreas, David
Nurrochmat, Dodik Ridho
Djohar, Setiadi
Metadata
Show full item recordAbstract
Koperasi dalam pengembangannya sebagai badan usaha masih memiliki
berbagai kendala yang menyebabkan tidak sedikit jumlah koperasi yang tidak
aktif dan terpaksa harus bubar. Salah satu koperasi yang saat ini aktif beroperasi
adalah KSU Pinto Jaya yang didirikan sejak tahun 2011. Hal tersebut menjadi
tantangan bagi KSU Pinto Jaya yang hanya terfokus pada unit usaha simpan
pinjam untuk menganalisis strategi bisnis agar mampu menjadi koperasi yang
berkembang dan berkelanjutan sehingga tercipta kesejahteraan bagi anggotanya.
Tujuan penelitian ini adalah: 1) mengidentifikasi model bisnis yang selama
ini dilakukan oleh KSU Pinto Jaya dengan menggunakan business model canvas;
2) mengidentifikasi kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang ada di KSU
Pinto Jaya; 3) merancang model bisnis baru yang dapat digunakan sebagai strategi
pengembangan KSU Pinto Jaya di masa yang akan datang. Penelitian ini
menggunakan metode deskriptif kualitatif melalui pendekatan dari data primer
dan sekunder. Penelitian ini menggunakan pendekatan business model canvas.
Pendekatan tersebut berpedoman pada kuesioner atau wawancara yang dilakukan
terhadap responden mengenai sembilan elemen kunci yang terdapat dalam
business model canvas di KSU Pinto Jaya dan analisis SWOT setiap elemen
model bisnis kanvas. Disamping itu, penelitian juga menggunakan metode Focus
Group Discussion (FGD) dan analisis Blue Ocean Strategy (BOS) yang kemudian
digabungkan untuk menentukan BMC masa mendatang dan staretegi
pengembangan KSU Pinto Jaya.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa elemen-elemen model bisnis saat ini
pada KSU Pinto Jaya dapat diketahui bahwa dari sisi customer segment yang
dimiliki adalah karyawan pabrik PT. Chingluh, UMKM, dan anggota. Value
proposition yang ditawarkan adalah layanan simpan pinjam dengan sistem
pembayaran dan tenor waktu yang dapat disesuaikan, lokasi yang dekat dengan
pabrik PT Chingluh, biaya dan bunga yang rendah, dan kecepatan, kenyamanan,
dan kepastian pelayanan. Berdasarkan analisis SWOT menunjukkan bahwa
perbaikan pada model bisnis ditekankan pada peningkatan penerapan teknologi
manajemen sistem informasi. Perbaikan ini dapat diterapkan koperasi dalam
jangka pendek. Pengembangan model bisnis selanjutnya dilakukan dengan metode
Blue Ocean Strategy yang mengacu pada analisis SWOT. Penelitian ini
menawarkan dua ide perencanaan model bisnis berbasis blue ocean strategy yang
dapat dijalankan oleh KSU Pinto Jaya dalam mengembangkan bisnis di masa
depan, yaitu peningkatan penerimaan koperasi melalui penambahan layanan
kredit/pinjaman berupa pinjaman untuk pembelian barang elektronik/kendaraan
motor dan pembentukan unit dagang. Sehingga strategi pengembangan KSU Pinto
Jaya yaitu 1) Perbaikan manajemen data perusahaan dengan memanfaatkan
teknologi informasi; 2) Pengembangan produk kredit pembelian barang; dan 3)
Pengembangan unit bisnis baru (unit dagang/penjualan barang konsumsi).
Collections
- MT - Business [484]