Pengaruh Karakteristik Remaja dan Keluarga serta Gaya Pengasuhan Orang Tua Terhadap Kekerasan Seksual Pada Remaja
Abstract
Kekerasan seksual merupakan kasus yang banyak dialami oleh remaja. Penelitian ini
bertujuan untuk menganalisis bagaimana pengaruh karakteristik remaja dan keluarga serta
gaya pengasuhan orang tua terhadap kekerasan seksual pada remaja. Penelitian ini diikuti oleh
45 remaja yang pernah mengalami kekerasan seksual dari beberapa provinsi di Indonesia.
Teknik pengambilan data menggunakan voluntary sampling dengan menggunakan googleform yang disebarkan melalui media sosial. Penelitian ini menggunakan instrumen gaya
pengasuhan dari Rohner (1986) Parental Acceptance Rejection Questionnaire (PARQ) dan
instrumen kekerasan seksual yang dikembangkan oleh Mohler-Kuo et al (2014) Child Sexual
Abuse (CSA). Hasil penelitian memperlihatkan bahwa ayah remaja sebagian besar bekerja
sebagai buruh dan ibu adalah tidak bekerja/IRT. Status perkawinan orang tua secara umum
menikah, dan tinggal di rumah sendiri serta bertempat tinggal di daerah pedesaan. Gaya
pengasuhan penerimaan dan penolakan orang tua terkategori rendah. Tingkat kekerasan
seksual terhadap remaja termasuk berat, dengan pelaku kekerasan paling banyak dilakukan
oleh teman sebaya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa orang tua yang statusnya menikah
relative lebih melakukan gaya pengasuhan penolakan dan remaja yang tidak memiliki kamar
tidur sendiri merasa lebih diperhatikan. Remaja yang tinggal bersama keluarga inti dan
menerima gaya pengasuhan penerimaan dari orang tuanya berpengaruh lebih kecil untuk
mengalami kekerasan seksual.