Pengaruh Adrenalin terhadap Tingkat Konsumsi Pakan pada Tikus Putih (Rattus norvegicus)
Abstract
Adrenalin merupakan hormon katekolamin yang disekresi oleh medulla kelenjar adrenal. Hormon ini berfungsi untuk memfasilitasi perubahan fisiologis dalam menghadapi kondisi stres. Perubahan kondisi fisiologis yang disebabkan oleh adrenalin diantaranya adalah dilatasi bronkus, peningkatan tekanan darah, peningkatan kadar glukosa darah, penurunan motilitas dan kontraktilitas saluran pencernaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian adrenalin terhadap tingkat konsumsi pakan pada tikus Rattus norvegicus. Penelitian ini menggunakan tikus sebanyak 24 ekor yang dibagi menjadi empat kelompok perlakuan, yaitu puasa 12 jam + injeksi adrenalin 0.6 mg/kg (PA), puasa 12 jam (P), injeksi adrenalin 0.6 mg/kg (A), dan kontrol (C). Perlakuan dilakukan selama tujuh hari dan pengukuran tingkat konsumsi pakan dilakukan tiap hari setelah 12 jam perlakuan. Uji One-way ANOVA dengan taraf kepercayaan 95% dilakukan untuk perbandingan data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa injeksi adrenalin dapat mengurangi tingkat konsumsi pakan di hari awal perlakuan dan dapat meningkatkan tingkat konsumsi pakan setelah beberapa pengulangan walau masih berada dalam rentang normal. Adrenaline is a catecholamine hormone secreted by medulla of adrenal gland. Adrenaline is secreted to facilitate physiological changes when facing stressful conditions. The physiological changes caused by adrenaline are bronchial dilatation, increase of blood pressure, increase of blood glucose level and decrease of gastrointestinal tract motility and contractility. This research aimed to study the effects of adrenaline to feed intake level in Rattus norvegicus. This research used 24 rats and divided it into four treatments namely, 12 hours fasting + 0.6 mg/kg adrenaline injection (PA), 12 hours fasting (P), 0.6 mg/kg adrenaline injection (A) and control (C). The treatment was done in seven days and feed intake level was measured 12 hours after treatment each day. A one-way ANOVA test was performed using a 95% level of significance for comparison test. The result of this research showed that adrenaline injection was able to decrease feed intake level in the first day of treatment and increase feed intake after subsequent treatments although the increase was still within normal range.