Dampak Pembangunan Transportasi dan Kontradiksinya Terhadap Perekonomian, serta Konektivitas dan Optimasi Transportasi: Studi Kasus di Timor Barat
Date
2022Author
Messakh, Thobias Arnoldus
Rustiadi, Ernan
Putri, Eka Intan Kumala
Fauzi, Akhmad
Metadata
Show full item recordAbstract
Pembangunan di Timor Barat diharapkan meningkatkan kenaikan output ekonomi. serta adanya kemajuan dalam proses perubahan sosial. Timor Barat sebagai daerah termiskin di beranda perbatasan darat dengan Timor Leste dan berbatasan laut dengan Australia merupakan wilayah yang memiliki enam kabupaten dan kota. Pembangunan selama ini belum berhasil membawa Timor Barat keluar dari perangkap sebagai daerah miskin dan terbelakang. Oleh karena itu penting untuk melakukan studi dampak pembangunan transportasi dalam hubungannya dengan perekonomian di wilayah tersebut. Penelitian menggunakan tiga analisis yaitu: analisis input-ouput; analisis ekonometrika dengan data panel time series 2002-2017 dan cross section (pooling) enam kabupaten/kota di Timor Barat; serta analisis transportasi menggunakan Network Analysis dengan metode ArcGIS dan analisis model linear programming.
Hasil analisis input-output menunjukkan bahwa sektor unggulan di Timor Barat sudah bergeser dari sektor primer (pertanian) ke sektor perdagangan dan jasa. Sektor transportasi di Timor Barat adalah termasuk sektor unggulan yang memberi dampak langsung dan tidak langsung kebelakang (direct indirect backward linkage) dan dampak langsung dan tidak langsung kedepan (direct indirect forward lingkage) dengan elastisitas sebesar 1,028 dan 1,301; dampak berganda (multiplier effect) terhadap: gaji dan upah (multiplier income) sebesar 0,347; serta dampak terhadap nilai tambah total (total value added multiplier) sebesar 0,315. Hal ini mengisyaratkan bahwa sektor transportasi termasuk sektor strategis yang perlu mendapat perhatian serius pemerintah sehingga lebih mengoptimalkan dampak multiplier terhadap pertumbuhnan ekonomi, serta tidak menyebabkan terjadinya backwash effect/regional leakage yang dapat menguras sumber daya Timor Barat ke luar daerah. Konektivitas jaringan transportasi secara terintegrasi dengan sektor unggulan dan sektor potensial lainnya sangat penting untuk mendorong perkembangan sektor produksi dan industri di Timor Barat, yang mampu meningkatkan atau mengembangkan kapasitas produksi, sehingga memberi dampak pengganda yang lebih optimal ke depan.
Hasil analisis ekonometrika dengan regresi linier berganda menggunakan 15 variabel menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi di Timor Barat secara signifikan dipicu oleh belanja pemerintah (belanja pegawai dan belanja modal), serta masyarakat yang tinggal di perkotaan. Pembangunan infrastruktur jalan nasional di Timor Barat berdampak negatif terhadap pertumbuhan ekonomi dan diduga memicu terjadinya divergensi dalam pertumbuhan ekonomi, walaupun jalan kabupaten berdampak positif. Hal ini bisa diduga telah terjadi backwash effect/regional linkage. Di lain pihak faktor tingkat kemiskinan, sumber daya manusia, pergerakan penumpang yang berangkat dan penumpang yang datang menggunakan kapal laut tidak berdampak signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi.
iii
Penelitian optimasi transportasi di Timor Barat menggunakan network analysis dan model linear programming digunakan untuk meminimalkan biaya transportasi, yang menghubungkan kota-kota di Timor Barat dengan pelabuhan. Hasil penelitian ini diperoleh indikasi bahwa tiga kota di Timor Barat yang memiliki dispersion indeks terkecil adalah: Niki-Niki, Simpang Ayotupas dan Soe, sedangkan untuk mengoptimasi biaya tetap angkutan penumpang ke pelabuhan, diperoleh hasil bahwa jaringan jalan yang tidak efisien dilewati yaitu jaringan jalan melewati kota Naikliu, Barate, Baun dan Buraen. Oleh karena itu perlu ada pembenahan luar biasa terhadap jaringan jalan tersebut, disamping perlu dibangun jaringan transportasi alternatif yang melalui jalur laut untuk menghubungkan Naikliu dan Kupang agar wilayah tersebut tidak terisolasi ketika terjadi kerusakan jalan karena curah hujan yang tinggi pada musim penghujan, serta pentingya peningkatan jalur tengah melalui Amfoang Selatan ke perbatasan negara di Oepoli di Amfoang Timur. Jalur Selatan dari Timor Barat perlu dibuka dan diperbaiki oleh pemerintah pusat agar membuka isolasi wilayah pada jalur Buraen Kabupaten Kupang dan Panite di Kabupaten Timor Tengah Selatan. Sistem jaringan jalan dan pelabuhan sebagai struktur ruang perlu dioptimalkan secara terintegrasi dengan penggunaan lahan, sehingga menghasilkan penataan ruang wilayah yang efektif dan efisien bagi aktivitas ekonomi demi kesejahteraan masyarakat.
Collections
- DT - Agriculture [751]