Manajemen Modal Kerja dan Profitabilitas Perusahaan Perdagangan Ritel Indonesia
Date
2022-03-31Author
Erdian, Rezki
Siregar, Hermanto
Dikky Indrawan, Raden
Metadata
Show full item recordAbstract
Modal kerja merupakan aspek penting dalam operasi perusahaan dan mengelolanya merupakan tugas utama dari manajemen perusahaan. Manajemen modal kerja yang baik dapat menghindari perusahaan dari kebangkrutan dan masalah keuangan. Selain itu, manajemen modal kerja juga berpengaruh terhadap profitabilitas perusahaan. Manajemen modal kerja semakin penting bagi perusahaan di sektor ritel mengingat mayoritas aset perusahaan merupakan aset lancar. Manajemen modal kerja semakin penting lagi bagi perusahaan yang beroperasi di negara berkembang mengingat terbatasnya akses terhadap sumber pendanaan eksternal. Oleh karena itu penting bagi perusahaan ritel yang beroperasi di Indonesia untuk mengelola modal kerjanya dengan baik sehingga profitabilitas perusahaan dapat meningkat.
Beberapa penelitian terdahulu telah meneliti pengaruh manajemen modal kerja terhadap profitabilitas perusahaan, namun penelitian-penelitian tersebut menghasilkan kesimpulan yang berbeda-beda. Selain itu, penelitian terdahulu belum banyak mempertimbangkan pengaruh dari kondisi makroekonomi. Padahal studi empiris menunjukkan bahwa kondisi makroekonomi memengaruhi profitabilitas dan manajemen modal kerja perusahaan. Sehingga patut diduga kondisi makroekonomi memoderasi pengaruh manajemen modal kerja terhadap profitabilitas perusahaan.
Dengan latar belakang tersebut, maka tujuan penelitian ini adalah (1) menganalisis tingkat manajemen modal kerja, profitabilitas perusahaan ritel serta indikator makroekonomi Indonesia; (2) menganalisis pengaruh manajemen modal kerja terhadap profitabilitas perusahaan ritel Indonesia; dan (3) menganalisis pengaruh interaksi indikator makroekonomi dan manajemen modal kerja terhadap profitabilitas perusahaan ritel Indonesia.
Data pada penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh dari laporan keuangan perusahaan dan juga data dari lembaga/badan pemerintah dengan periode dari triwulan I tahun 2016 hingga triwulan II tahun 2021. Sampel pada penelitian ini ditentukan berdasarkan teknik purposive sampling dimana perusahaan merupakan perusahaan ritel yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dan memiliki laporan keuangan yang lengkap serta ekuitas yang positif. Penelitian ini menggunakan tingkat laba operasi kotor (GOP) dan return on asset (RoA) sebagai indikator profitabilitas, kemudian siklus kas (CCC) dan komponennya yaitu periode piutang (DSO), periode persediaan (DIO) dan periode utang usaha (DPO) sebagai indikator manajemen modal kerja. Indikator makroekonomi yang digunakan adalah tingkat pertumbuhan PDB (PDB), tingkat suku bunga pinjaman kredit modal kerja (IR) dan jumlah kasus positif covid-19 (Covid). Penelitian ini juga menggunakan lima variabel kontrol yaitu ukuran perusahaan (size), kebijakan investasi aset lancar (CATAR), kebijakan pendanaan aset lancar (CLTAR), leverage (debt) dan likuiditas (CR). Untuk menjawab tujuan penelitian, penelitian ini menggunakan analisis deskriptif, komparatif dan regresi data panel.
Hasil analisis deskriptif menunjukkan bahwa perusahaan ritel memiliki tingkat manajemen modal kerja dan profitabilitas yang bervariasi yang terlihat dari cukup besarnya standar deviasi. Selanjutnya berdasarkan hasil analisis komparatif, rata-rata profitabilitas perusahaan ritel saat pandemi lebih rendah dibanding sebelum pandemi, sedangkan rata-rata siklus kas saat pandemi lebih panjang dibanding sebelum pandemi. Hasil ini mengkonfirmasi dampak pandemi pada perusahaan ritel.
Berdasarkan hasil analisis regresi, manajemen modal kerja berpengaruh langsung terhadap profitabilitas perusahaan ritel melalui variabel DSO, DIO, DPO dan CCC. Hasil yang menarik terjadi dimana CCC berpengaruh positif terhadap GOP yang berarti perusahaan ritel dapat meningkatkan laba operasi kotornya dengan menerapkan kebijakan kredit yang longgar sehingga pendapatan perusahaan meningkat. Sementara itu, dari kelima variabel kontrol terdapat empat variabel yang berpengaruh langsung terhadap profitabilitas yaitu size, CATAR, CLTAR dan CR, sedangkan debt tidak berpengaruh signifikan. Selanjutnya, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa PDB memoderasi pengaruh manajemen modal kerja terhadap profitabilitas. Ini terlihat dari signifikannya pengaruh variabel interaksi DSO dan DPO dengan PDB terhadap GOP. Hasil ini berarti semakin penting bagi perusahaan untuk mengelola modal kerjanya secara efisien saat ekonomi terkontraksi. Sementara itu, IR juga terbukti memoderasi pengaruh manajemen modal kerja terhadap profitabilitas. Hasil analisis memiliki arti bahwa semakin besar peran dari CCC dan komponennya terhadap profitabilitas saat IR meningkat. Terakhir, Covid memoderasi pengaruh manajemen modal kerja terhadap profitabilitas perusahaan ritel. Berbeda dengan DSO, DIO dan CCC dimana Covid semakin menguatkan hasil analisis model tanpa moderasi, Covid justru melemahkan pengaruh positif DPO terhadap profitabilitas. Hal ini dapat terjadi jika pemasok memberikan diskon agar perusahaan melakukan pembayaran utang lebih awal mengingat semakin pentingnya kas disaat pandemi covid-19.
Hasil penelitian ini menekankan pentingnya manajemen modal kerja bagi perusahaan ritel Indonesia dalam meningkatkan profitabilitasnya. Selain itu, manajemen perusahaan ritel perlu mempertimbangkan kondisi makroekonomi dalam merumuskan kebijakan manajemen modal kerjanya
Collections
- MT - Business [1570]