Perbaikan Sifat-sifat Tanah dan Produksi Jagung Melalui Aplikasi Kombinasi Biochar dan Pupuk Hayati Cair
Date
2022Author
Muslimah, Dhanti Hanifa
Widyastuti, Rahayu
Djajakirana, Gunawan
Metadata
Show full item recordAbstract
Kabupaten Pandeglang sebagai lumbung jagung Provinsi Banten masih jauh dari harapan, karena 58% dari total luas tanam jagung mengalami gagal panen pada tahun 2017. Salah satu penyebabnya adalah tingkat kesuburan tanah yang rendah, serta tidak bijaknya dalam menggunakan pupuk buatan pabrik dan pestisida dengan alasan demi tercapainya target produksi. Adapun usaha untuk mengembalikan kesehatan tanah dapat dilakukan dengan penambahan bahan organik, seperti pupuk kandang dari kotoran ternak ayam. Selain itu, aplikasi biochar dapat membantu perbaikan sifat fisik-kimia dan biologi tanah yang berkorelasi pada peningkatan produktivitas tanaman. Biochar merupakan pemanfaatan limbah biomassa dan perannya sebagai bahan alternatif pembenah tanah menjadi bagian dari upaya rehabilitasi lahan terdegradasi, khususnya lahan kering. Biochar juga berfungsi sebagai habitat mikrob tanah yang berperan penting dalam ketersediaan unsur hara bagi tanaman. Pupuk yang berbahan aktif mikrob tanah disebut dengan pupuk hayati dan perannya sebagai pembantu penyedia hara dalam tanah sehingga dapat tersedia bagi tanaman. Pemanfaatan pupuk hayati ini dapat digunakan dalam jangka panjang karena sifatnya yang ramah lingkungan. Berdasarkan latar belakang tersebut, penelitian ini bertujuan mengkaji seberapa besar pengaruh aplikasi kombinasi biochar dan pupuk hayati cair terhadap perbaikan sifat-sifat tanah serta hasil produksi tanaman jagung di lahan kering Kabupaten Pandeglang.
Rancangan percobaan dalam penelitian ini adalah rancangan acak lengkap faktorial dengan dua faktor. Adapun dua faktor tersebut meliputi biochar dengan 3 taraf (0; 2,5; 5 ton/ha) dan kombinasi pupuk hayati cair (PHC) dengan pupuk NPK terdiri atas 5 macam (100% PHC, 100% NPK, 25% PHC + 75% NPK, 50% PHC + 50% NPK, dan 75% PHC + 25% NPK). Masing-masing perlakuan diulang sebanyak 3 kali sehingga diperoleh 45 unit satuan percobaan. Bahan baku pembuatan biochar adalah tongkol jagung, tujuannya untuk mempermudah akses dalam memperolehnya tanpa ada biaya tambahan. Selain itu, hal ini merupakan bagian dari penanggulangan limbah di lahan budi daya tanaman jagung itu sendiri. Pembuatan biochar menggunakan metode Adam Retort Klin dan aplikasinya dilakukan dengan cara disebar pada pengolahan lahan akhir sekitar 1–2 minggu sebelum dilaksanakan penanaman.
Hasil penelitian ini menunjukkan terdapat pengaruh nyata dari aplikasi kombinasi biochar dan PHC terhadap pertumbuhan tanaman umur 60 HST (tinggi tanaman dan jumlah daun), sifat kimia tanah (kadar C-organik dan N), jumlah populasi bakteri selulolitik pada umur 50 HST, populasi mikrob tanah pada umur 100 HST meliputi jumlah bakteri penambat nitrogen (Azotobacter) dan bakteri pelarut fosfat, serta hasil produksi tanaman jagung. Adapun parameter pengamatan sifat fisik-kimia dan biologi tanah lainnya mengalami peningkatan dibandingkan dengan sebelum dilakukan percobaan. Hal ini mengindikasikan terdapat pengaruh dari pemberian pupuk kandang kotoran ayam sebagai perlakuan dasar di lahan percobaan. Di sisi lain, perlakuan biochar cenderung berpengaruh nyata terhadap sifat fisik-kimia tanah, sedangkan perlakuan pemupukan cenderung berpengaruh nyata pada perbaikan sifat biologi tanah. Berdasarkan perbaikan sifat-sifat tanah dan hasil produksi tanaman jagung dapat dibuat kesimpulan bahwa dosis terbaik diperoleh dari aplikasi biochar dosis 2 (5 ton/ha) dan pemupukan kombinasi PHC dan NPK konsentrasi 50:50. Pandeglang Regency as a corn barn is still far from expectations, because 58% of the total planted area were harvest failure in 2017. One of the reasons is the low level of soil fertility, and excessive use of artificial fertilizers and pesticides for achieving production targets. Efforts to restore soil health can be done by adding organic matter, such as chicken manure. In addition, the application of biochar had a positive effect on soil physicochemical and biological properties which are correlated with crop productivity. Biochar is the utilization of biomass waste and its role as an alternative amendment for improving soil quality and is used to rehabilitate degraded land, especially up land. Other functions of biochar as a habitat for soil microbes that play an important role in the availability of nutrients for plants. Fertilizers made from active soil microbes are called biofertilizers and their role is to help providing nutrients in the soil so that they can be made available to plants. Its can be used in agriculture for long term because it is environmentally friendly. Based on this background, this study aims to examine how much influence the application of biochar and biofertilizer combination has on improving soil biological properties and maize production in up-land, Pandeglang Regency.
The experimental design in this study was a factorial completely randomized design with two factors. The two factors include biochar with 3 levels (0; 2,5; 5 ton/ha) and fertilization (biofertilizer and NPK combination) with 5 varieties (100% PHC, 100% NPK, 25% PHC + 75% NPK, 50% PHC + 50% NPK, and 75% PHC + 25% NPK). Each treatment was repeated 3 times, so there are 45 experimental units were obtained. Corn cobs waste is an option as a raw material for making biochar aimed at facilitating access without additional costs.
The results of this study showed that there were significantly influece between treatments on plant growth (height and number of leaves) at 60 days after planting (HST), soil chemical properties (C-organic and N), the number of cellulolytic bacteria at 50 HST, microbe population at 100 HST including the number of nitrogen fixing bacteria (Azotobacter) and phosphate solubilizing bacteria, as well as corn production. The other parameters of soil physicochemical and biological properties have also improved compared to before the experiment. This is because there is an effect of chicken manure as a basic treatment in the research area. In addition, the main influence of the biochar was more dominant in improving soil physicochemical properties, while the main influence of the biofertilizer was more dominant in improving the soil biological properties. Based on the results of soil biological properties and corn production, it can be concluded that application of biochar dose of 5 ton/ha and 50:50 concentration of biofertilizer and NPK combination are the best dose.
Collections
- MT - Agriculture [3772]