Dampak penangkapan rajungan ( Portunus pelagicus) terhadap target dan non target di perairan Demak dan sekitarnya
Date
2022-03-16Author
Yolanda, Fioly
Taurusman, Am Azbas
Wahju, Ronny Irawan
Metadata
Show full item recordAbstract
Penangkapan berlebih merupakan penyebab utama penurunan populasi
rajungan di alam. Alat tangkap dengan selektivitas rendah, dapat menimbulkan
hasil tangkapan sampingan lebih banyak dari hasil tangkapan utama. Penelitian
ini bertujuan mendeskripsikan unit perikanan rajungan di lokasi studi,
mengidentifikasi dampak penangkapan terhadap target (rajungan), dan
mengevaluasi dampak ekologis penangkapan terhadap non target. Analisis yang
digunakan yaitu analisis ukuran dan jenis, analisis kelayak tangkapan dan analisis
komposisi. Hasil penelitian menunjukkan unit perikanan rajungan yaitu armada,
nelayan, dan alat tangkap di lokasi studi yaitu arad 252, bubu 114, dan gillnet 38
unit. Porsi hasil tangkapan utama arad, bubu, dan gillnet masing-masing sebanyak
12%, 25% dan 37%, dan hasil tangkapan sampingan arad 88%, bubu 75%, dan
gillnet 63%. Komposisi rajungan layak tangkap oleh arad 43%, bubu 80%, dan
gillnet 65%. Ukuran bycatch alat tangkap arad, bubu, dan gillnet rata-rata masih di
bawah ukuran layak tangkap (lenght at first maturity). Indeks keragaman (H’)
tangkapan arad sebesar 3.40, bubu 3.05, dan gillnet 2.74. Alat tangkap arad, bubu,
dan gillnet didominasi trophic level (TL) 2 dan TL 3. Untuk mengatasi dampak
tersebut perlu dilakukan perbaikan teknologi penangkapan agar ramah lingkungan
terhadap target dan non target, serta tidak merusak struktur dan fungsi ekosistem.