Rancang Bangun Sistem Perencanaan Produksi dan Pengendalian Persediaan pada Industri Daging Olahan
Date
2022-03-11Author
Arfiana, Afifah Nur
Machfud, Machfud
Yuliasih, Indah
Metadata
Show full item recordAbstract
Tingkat konsumsi daging ayam dan daging sapi terus mengalami peningkatan
di Indonesia, bahkan dalam beberapa tahun ke depan, diproyeksikan akan terus
mengalami kenaikan seiring pertumbuhan penduduk, peningkatan pendapatan, dan
perubahan tradisi sosial budaya. Peningkatan kebutuhan konsumsi daging telah
mengubah pola konsumsi masyarakat terhadap daging, sehingga pelaku usaha
daging melakukan diversifikasi produk dengan memproduksi produk-produk
daging olahan. Hal tersebut memicu berkembang dan meningkatnya jumlah industri
hilir daging olahan yang menyebabkan persaingan usaha semakin ketat. Salah satu
strategi dalam meningkatkan daya saing adalah dengan melakukan efisiensi.
Melalui efisiensi biaya produksi, perusahaan akan mampu mengendalikan total
biaya yang tentunya akan mempengaruhi harga produk untuk dapat bersaing di
pasar. Upaya efisiensi dapat dicapai salah satunya dengan menerapkan kegiatan
perencanaan produksi dan pengendalian persediaan atau Production Planning and
Inventory Control (PPIC). Meskipun demikian, penerapan kegiatan PPIC pada
industri pangan menghadapi sejumlah ketidakpastian dan kompleksitas yang lebih
besar dikarenakan karakteristik dari bahan agro yaitu perishable, beragam, dan
musiman. Faktor ketidakpastian yang dihadapi menjadi semakin kompleks seperti
ketidakpastian permintaan, umur simpan, lead time, ketersediaan pasokan, dll.
Untuk menghadapi kondisi tersebut, model-model dalam kegiatan PPIC harus
handal dalam mengakomodasi sejumlah faktor penting baik dalam sistem produksi
maupun eksternal. Selain handal, aliran informasi harus saling terintegrasi
dikarenakan PPIC terdiri dari sejumlah aktivitas seperti pengelolaan permintaan,
penjadwalan induk produksi, perencanaan kebutuhan bahan, pengendalian
persediaan, dan penjadwalan shop floor, sehingga koordinasi setiap aktivitas
menjadi suatu kebutuhan dalam kesuksesan PPIC.
Tujuan umum dari penelitian ini adalah merancang sistem PPIC untuk
industri daging olahan berdasarkan studi kasus di PT X. Adapun tujuan khususnya
antara lain: 1) menganalisis permasalahan PPIC dan kebutuhan sistem untuk
mengidentifikasi faktor-faktor penting dalam sistem, 2) memodelkan proses bisnis
berdasarkan aktivitas dan aktor dalam kegiatan PPIC, 3) mengembangkan model
keputusan PPIC berdasarkan analisis kebutuhan, pemodelan proses bisnis, dan
faktor penting dalam sistem, serta 4) mengembangkan model konseptual sistem
PPIC industri daging olahan dalam rangka integrasi aliran informasi dan keputusan.
Untuk mencapai tujuan pertama, analisis kebutuhan digunakan untuk
mendapatkan sejumlah permasalahan dan kebutuhan dari pengguna sistem. Untuk
mencapai tujuan kedua, proses bisnis dalam sistem dimodelkan dengan
menggunakan Business Process Modeling and Notation (BPMN). Selanjutnya,
pada tujuan ketiga, model-model keputusan PPIC dikembangkan dengan metode
Jaringan Syaraf Tiruan (JST) untuk model prediksi permintaan produk serta
pendekatan pemodelan matematika mixed integer linear programming (MILP)
untuk model Jadwal Induk Produksi (JIP), model pengendalian persediaan, dan
model penjadwalan flow shop. Terakhir, pada tujuan keempat digunakan bahasa pemodelan standar Unified Modeling Language (UML) untuk mendesain model
konseptual dari sistem informasi PPIC.
Faktor penting dan permasalahan dalam PPIC industri daging olahan yang
berhasil diidentifikasi yaitu keterbatasan kapasitas gudang bahan baku dan produk,
keterbatasan produksi dari segi kapasitas lini maupun jam produksi, fluktuasi
permintaan produk dan kebutuhan bahan baku sangat tinggi, item produk dan jenis
bahan baku sangat beragam, kebijakan bahwa bahan baku harus selalu tersedia
untuk kebutuhan produksi (tidak mengizinkan adanya kekurangan bahan baku atau
produksi backorder), produksi bersifat make-to-stock dan make-to-order, tenaga
kerja dan lead time supplier bersifat deterministik, pengendalian umur simpan
bahan baku dan produk sangat baik, adanya ketidaksesuaian periode hasil prediksi
bulanan dengan periode perencanaan produksi harian, serta integrasi keputusan dan
aliran informasi/data masih dilakukan dengan pencatatan manual pada kertas.
Identifikasi masalah tersebut menjadi dasar untuk melakukan analisis sistem.
Pendefinisian sistem berdasarkan entitasnya digambarkan dalam system entity
diagram yang menjelaskan tujuan, input, output, peran, batasan, sumber daya, dan
stakeholder dalam sistem PPIC. Adapun proses bisnis dimodelkan dalam bentuk
BPMN yang menggambarkan aliran aktivitas dan informasi dalam sistem PPIC
pada setiap aktor. Aktor yang berperan yaitu Bagian Penjualan, Bagian Gudang
Produk, Bagian Produksi, Bagian Gudang Bahan Baku, dan Bagian Pembelian.
Model keputusan PPIC yang dihasilkan yaitu model prediksi permintaan
produk mingguan dan harian, model JIP, model pengendalian persediaan, dan
model penjadwalan flow shop. Model-model tersebut dikembangkan dengan
mempertimbangkan parameter produksi seperti lead time supplier, umur simpan,
kapasitas gudang, safety stock, dan parameter lainnya. Akurasi model prediksi
permintaan produk yang dihasilkan berkisar antara 60% hingga 98%. Tujuan model
JIP adalah meminimasi total biaya produksi, dimana pengujian model dengan data
riil perusahaan menghasilkan penghematan biaya sebesar 55,8%. Tujuan model
pengendalian persediaan yaitu meminimasi total biaya persediaan bahan baku,
dimana pengujian model dengan output model JIP menghasilkan rencana
pemesanan bahan baku dengan total biaya persediaan sebesar Rp 2.412.865.000,-.
Selain itu, tujuan model penjadwalan flow shop adalah meminimasi makespan
dengan menghasilkan urutan job produksi optimal yang diharapkan dapat
mengurangi penggunaan waktu produksi lembur.
Adapun model konseptual sistem informasi PPIC dibuat dalam bahasa UML
dengan menghasilkan use case diagram, activity diagram, dan class diagram untuk
menggambarkan rancangan sistem. Konfigurasi sistem informasi terdiri dari 5
menu yang berisi sejumlah modul yaitu Menu Penjualan, Menu Gudang Produk,
Menu Produksi, Menu Gudang Bahan, dan Menu Pembelian Bahan. Tampilan antar
muka sistem dirancang berbasis web dan menghubungkannya dengan database
menggunakan DBMS Mysql.
Collections
- MT - Agriculture Technology [2209]