Potensi Asystasia gangetica (L.) T. Anderson dalam Peningkatan Sifat Fisik, Kimia dan Biologi Tanah, serta Potensi Alelopatinya pada Tanaman Kelapa Sawit Menghasilkan
Abstract
Penanaman biomulsa atau tanaman penutup tanah di bawah tegakan kelapa sawit merupakan salah satu metode konservasi lahan dalam rangka pengelolaan perkebunan kelapa sawit yang berkelanjutan. Asystasia gangetica merupakan salah satu tanaman yang berpotensi sebagai biomulsa pada lahan kelapa sawit menghasilkan karena mampu bertahan hidup di bawah naungan. Akan tetapi, masih banyak potensi A. gangetica yang perlu dikaji lebih lanjut baik yang
berdampak positif maupun negatif. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis potensi A. gangetica sebagai biomulsa terhadap perbaikan sifat fisik, kimia dan biologi tanah serta pengaruh alelopatinya sehingga diperoleh suatu hasil yang dapat mendukung bahwa tanaman ini memang sesuai untuk dimanfaatkan sebagai biomulsa pada tanaman kelapa sawit menghasilkan.
Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Kelapa Sawit Cikabayan IPB umur 12 tahun pada bulan Agustus 2020 – Maret 2021. Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah rancangan acak kelompok (RAK) dengan faktor tunggal yang terdiri atas lima perlakuan, yaitu tanpa biomulsa, A. gangetica, Ageratum conyzoides, Borreria alata, dan Arachis pintoi. Penelitian dilakukan dalam lima ulangan dan satuan percobaan berupa plot berukuran 5 m x 2 m
sebanyak 25 petak yang berada di tengah-tengah gawangan hidup kelapa sawit. Biomulsa ditanam dengan jarak tanam 20 cm x 20 cm. Peubah yang diamati antara lain pertumbuhan biomulsa, sifat fisik, kimia dan biologi tanah, sertapotensi alelopati.
Hasil penelitian menunjukkan A. gangetica dapat meningkatkan sifat fisik tanah yang ditunjukkan dari peningkatan kelembaban tanah sebesar 8% dan laju infiltrasi sebesar 42% dibandingkan tanpa biomulsa dengan kapasitas infiltrasi yang tergolong cepat, yaitu 20,42 cm jam-1 pada 20 MST. A. gangetica mampu meningkatkan sifat kimia tanah, terutama kandungan C-organik dan KTK tanah. A. gangetica juga dapat meningkatkan sifat biologi tanah yang ditunjukkan dari
jumlah mikroorganisme tanah pada plot A. gangetica sebanyak 6,15 x 106 SPK g-1, lebih tinggi dibandingkan tanpa biomulsa. Akan tetapi, A. gangetica melepaskan zat alelopati yang dapat menekan pertumbuhan tanaman di sekitarnya. Berdasarkan hasil analisis HPLC, A. gangetica melepaskan senyawa Indol-3-karboksaldehid yang teridentifikasi di dalam ekstrak batang dan daun. Adanya pengaruh alelopati yang berbahaya tersebut menyebabkan A. gangetica belum
dapat direkomendasikan sebagai biomulsa, meskipun terdapat banyak dampak positifnya terhadap kesuburan tanah. Oleh karena itu, penelitian lebih lanjut terkait alelopati yang dilepaskan A. gangetica diperlukan untuk mendukung hasil penelitian ini terutama pengaruhnya terhadap tanaman kelapa sawit. Planting biomulch or cover crops under oil palm stands is one of the
method of land conservation in the context of sustainable management of the oil palm plantations. Asystasia gangetica has the potential as biomulch in mature oil palm because of its ability to survive under the shade. However, there is still a lot of potential for A. gangetica that needs to be studied further, both positive and
negative impacts. Therefore, this study aimed to analyze the potential of A. gangetica as a biomulch to improve soil physical, chemical and biological properties as well as its allelopathic effect in order to obtain a result that can support that this plant is indeed suitable to be used as biomulch in oil palm plantations.
This research was conducted at the Cikabayan Oil Palm Experimental Field, IPB in August 2020 – March 2021. The treatments were no biomulch, A. gangetica, Ageratum conyzoides, Borreria alata, and Arachis pintoi which were arranged using a randomized block design with 5 replications. The biomulchs was planted on plots 5 m x 2 m with a spacing of 20 cm x 20 cm. The observed variables included biomulch growth, allelopathic potential, soil moisture and infiltration, soil nutrient content and soil biological properties.
The results showed that A. gangetica could improve soil physical properties as indicated by an 8% increase in soil moisture and infiltration rate of 42% compared to without biomulch with an infiltration capacity of 20,42 cm hour-1 at 20 WAP. A. gangetica was able to improve soil chemical properties, especially the C-organic content and soil cation exchange capacity. A. gangetica could also
increase the soil biological properties as indicated by the number of soil microorganisms in the plot of A. gangetica as much as 6,15 x 106 CFU g-1, higher than no biomulch. However, A. gangetica released allelopathic substances that was able to suppress the growth of other plants. Based on HPLC analysis, A. gangetica released indole-3-carboxaldehyde compounds which were identified in
the stem and leaf extracts of A. gangetica. Due to the negative impact of allelopathy, A. gangetica could not be recommended as a biomulch, although there were many positive impacts on soil fertility. Therefore, further research regarding the allelopathy released by A. gangetica is needed to support the results of this study, especially its direct impact on oil palm plantations.
Collections
- MT - Agriculture [3772]