Insidensi Serangan Hama Kopi (Coffea arabica L.) pada Sistem Agroforestri di Kabupaten Ermera dan Liquica, Timor Leste
Date
2022Author
Marques, Agostinho
Haneda, Noor Farikhah
Hartoyo, Adisti Permatasari Putri
Metadata
Show full item recordAbstract
Kopi merupakan komoditas tropis utama yang diperdagangkan di dunia dengan kontribusinya adalah setengah dari total ekspor komoditas tropis. Serangan hama pada kopi (Coffea arabica) menyebabkan penurunan produktivitas.
Tujuan penelitian ini adalah: 1) Menganalisis sistem pengelolaan kopi arabika di Kabupaten Ermera dan Liquica, Timor Leste; 2) Menghitung insidensi serangan hama kopi arabika pada sistem agroforestri di Kabupaten Ermera dan Liquica, Timor Leste; 3) Menganalisis komposisi dan struktur tegakan pada sistem agroforestri di Kabupaten Ermera dan Liquica, Timor Leste; 4) Menganalisis hubungan serangan hama kopi arabika pada sistem agroforestri di Kabupaten Ermera dan Liquica. Metode yang digunakan adalah purposive sampling dan analisis vegetasi. Total plot yang dibangun adalah sebanyak 90 plot.
Pola pemanfaatan lahan yang diusahakan di Kabupaten Ermera dan Liquica pada sistem agroforestri dengan mengunakan pola agrisilvikultur, yaitu pola penggunaan lahan yang terdiri atas kombinasi tanaman pertanian (pangan) dengan tanaman kehutanan dalam ruang dan waktu yang sama. Kegiatan pemeliharaan tanaman kopi diantaranya penyiangan gulma, penyulamanan, dan pemangkasan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa insidensi serangan hama kopi di Kabupaten Ermera didominasi oleh Hypothenemus hampei pada buah kopi (2,79%) dan hama Zeuzera coffeae sebagai penggerek batang (0,11%). Insidensi hama di Kabupaten Liquica didominasi oleh H. hampei pada buah kopi (7,94%) dan hama Z. coffeae sebagai penggerek batang (0,14%). Berdasarkan nilai INP, secara berturut-turut Imperata cylindrica (35,52%) dan Colocasia esculenta (42,09) merupakan jenis dengan nilai INP paling tinggi di Kabupaten Ermera dan Liquica pada tingkat tumbuhan bawah. Kopi arabika (C. arabica) merupakan jenis dengan nilai INP paling tinggi pada tingkat semai (138,35%), pancang (114,21%), dan tiang (166,67%) di Kabupaten Emera, serta nilai INP tertinggi pada tingkat semai (113,07%) dan pancang (101,79%) di Kabupaten Liquica. Leucaena leucocephala (192,72%) memiliki nilai INP tertinggi pada tingkat tiang di Kabupaten Liquica. Pada tingkat pohon, Paraserianthes falcataria memiliki nilai INP tertinggi di kedua lokasi penelitian. Kedua jenis tersebut digunakan oleh masyarakat sejak zaman penjajahan Portugis di Timor Leste.
Indeks keanekaraman jenis (H’) pada sistem agroforestri di Kabupaten Ermera dan Liquica tergolong rendah. Jumlah spesies dan jumlah individu kopi memengaruhi tingkat insidensi serangan hama H.hampei. Jumlah spesies berpengaruh lebih tinggi dibandingkan jumlah individu kopi.
Collections
- MT - Forestry [1410]