Kandungan Mikroplastik pada Saluran Pencernaan Ikan Demersal dan Pelagis di Muara Citarum
Date
2022-02Author
Rajagukguk, Yolanda Timoria
Affandi, Ridwan
Taryono
Metadata
Show full item recordAbstract
Kehadiran mikroplastik menjadi ancaman bagi kehidupan biota akuatik
karena dapat termakan dan masuk ke saluran pencernaan. Penelitian ini bertujuan
untuk menganalisis keragaman mikroplastik pada saluran pencernaan ikan
demersal (Plotosidae sp. Hexanematichthys sagor) dan pelagis (Scatophagus
argus, Mugil cephalus). Mikroplastik yang termakan diidentifikasi melalui
analisis isi usus. Partikel mikroplastik dihitung dan dikelompokkan berdasarkan
jenis, ukuran, dan warna. Berdasarkan kebiasaan makannya, ikan yang tergolong
ke dalam kelompok karnivora terdiri dari ikan keropak (Hexanematichthys sagor)
dan ikan sembilang (Plotosidae sp.). Sementara untuk kelompok ikan planktivora
terdiri dari ikan kiper (Scatophagus argus) dan ikan belanak (Mugil cephalus).
Kelimpahan mikroplastik yang ditemukan pada saluran pencernaan ikan sebanyak
5078 partikel. Hasil analisis kelimpahan mikroplastik pada saluran pencernaan
kelompok lingkungan demersal yakni ikan sembilang (11,24 ±3,51 partikel
individu-1
). Sedangkan pada kelompok lingkungan pelagis yakni ikan kiper
(27,07±7,98 partikel individu-1
), ikan belanak (15,61±1,02 partikel individu-1
),
ikan keropak (10,10±8,80 partikel individu-1
). Hasil analisis kelimpahan
mikroplastik per bobot saluran pencernaan ikan herbivora lebih tinggi dibanding
ikan karnivora. Kelimpahan mikroplastik pada ikan herbivora demersal lebih
tinggi dibanding ikan herbivora pelagis. Komposisi ukuran fiber pada 100-2000
μm dengan jumlah tertinggi terdapat pada ukuran 500-1000 μm. Sementara
fragmen dan film pada 100-1000 μm dengan jumlah tertinggi 500-1000 μm. Dari
segi warna yang paling banyak ditemukan adalah partikel hitam (52%).
Mikroplastik yang tertelan pada spesies tidak berkorelasi dengan data
morfometriknya.