Hubungan Gaya Kepemimpinan dan Kohesivitas Kelompok dengan Efektivitas Kelompok
Abstract
Gaya kepemimpinan adalah suatu cara, pola dan kemampuan tertentu yang digunakan oleh
seorang pemimpin dalam bersikap, berkomunikasi dan berinteraksi untuk memengaruhi,
mengarahkan, mendorong dan mengendalikan orang lain atau bawahan agar bisa melakukan
suatu pekerjaan sehingga mencapai suatu tujuan. Gaya kepemimpinan dan kohesivitas
kelompok diduga berhubungan dengan efektivitas kelompok dalam hal maksud dan tujuan,
peran, proses kelompok, hubungan kelompok, hubungan antar kelompok, pemecahan
masalah, semangat dan komitmen, dan keterampilan dan pembelajaran dalam kelompok
tersebut. Tujuan dari skripsi ini adalah untuk menganalisis hubungan gaya kepemimpinan
dengan efektivitas kelompok dan menganalisis hubungan kohesivitas kelompok dengan
efektivitas kelompok. Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu menggunakan
pendekatan kuantitatif yang didukung oleh data kualitatif dengan metode sensus (full
enumeration), wawancara dan observasi. Data kuantitatif diolah menggunakan uji korelasi
Rank Spearman dengan jumlah responden dalam penelitian sebanyak 40 orang yang
tergabung sebagai pengurus dan anggota Komunitas Peduli Katulampa. Leadership style is a method, pattern and certain abilities used by a leader in behaving,
communicating and interacting to influence, direct, encourage and control other people or
subordinates in order to do a job so as to achieve a goal. Leadership style and group
cohesiveness are thought to be related to group effectiveness in terms of aims and objectives,
roles, group processes, group relationships, inter-group relationships, problem solving,
enthusiasm and commitment, and skills and learning within the group. The purpose of
writing this thesis is to analyze the relationship between leadership style and group
effectiveness and to analyze the relationship between group cohesiveness and group
effectiveness. The method used in this research is to use a quantitative approach which is
supported by qualitative data with the census method (full enumeration), interviews and
observations. Quantitative data were processed using the Spearman Rank correlation test
with the number of respondents in the study as many as 40 people who are members of the
Katulampa Care Community.