Pengaruh Tekanan Ekonomi, Coping Ekonomi, dan Dukungan Sosial terhadap Kesejahteraan Perempuan Kepala Keluarga
Date
2022-02Author
Rahmi Y
Puspitawati, Herien
Muflikhati, Istiqlaliyah
Metadata
Show full item recordAbstract
Perempuan kepala keluarga adalah perempuan bercerai (baik cerai hidup maupun mati) yang menggantikan dan menjalankan peran serta tanggung jawab yang biasa dilakukan oleh laki-laki sebagai kepala keluarga. Keluarga yang dipimpin oleh perempuan sebagian besar memiliki tingkat kesejahteraan rendah yang disebabkan oleh faktor tingkat pendidikan yang rendah dan pendapatan yang tidak dapat mencukupi dan memenuhi kebutuhan anggota keluarga dalam kehidupan sehari-hari. Dalam rangka mempertahankan kesejahteraannnya, perempuan kepala keluarga memerlukan coping ekonomi dan dukungan sosial dari keluarga maupun pihak lain. Tujuan penelitian ini adalah 1) mengidentifikasi karakteristik individu dan keluarga, tekanan ekonomi, coping ekonomi, dukungan sosial, dan kesejahteraan perempuan kepala keluarga, 2) menganalisis hubungan karakteristik individu dan keluarga, tekanan ekonomi, coping ekonomi, dukungan sosial, dan kesejahteraan perempuan kepala keluarga, dan 3) menganalisis pengaruh karakteristik dan keluarga, tekanan ekonomi, coping ekonomi, dan dukungan sosial terhadap kesejahteraan perempuan kepala keluarga.
Penelitian ini menggunakan desain kuantitatif yang melibatkan 100 perempuan kepala keluarga dan memiliki anak di Jawa Barat dengan menggunakan metode non- probability voluntary sampling melalui online dengan bantuan kuesioner. Data yang digunakan adalah data primer. Data primer diperoleh dari hasil survey secara online melalui google form yang telah diuji reliabilitas dan validitasnya yang disebar menggunakanmedia sosial (whatsapp).Variabel terkait penelitian ini adalah karakteristik perempuan kepala keluarga dan karakteristik keluarga, tekanan ekonomi, coping ekonomi, dukungan sosial dan kesejahteraan perempuan kepala keluarga. Data penelitian di analisis secara deskriptif dan inferensia (uji hubungan menggunakan uji korelasi pearson dan uji regresi linear berganda).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa usia responden berada pada kisaran 24 tahun hingga 58 tahun dengan rata-rata 39,24 tahun. Rata-rata lama responden menjanda adalah 4,04 tahun. Sebagian besar responden adalah tamatan SMA dengan lama pendidikan yang ditempuh itu berkisar antara 6 tahun (SD) hingga 16 tahun (S1). Sebanyak 88 persen responden memiliki pekerjaan yang tidak tetap, dengan pendapatan sebagian besar (85%) dibawah Rp 1.810.351 (UMP). Sebagian besar responden (90%) memiliki jumlah anggota keluarga terkategori keluarga kecil.
Pada aspek tekanan ekonomi objektif, sebanyak dua pertiga (66,0%) responden memiliki rasio asset lebih sedikit dibanding utang dan keseluruhan responden (100%) memiliki utang. Sedangkan pada tekanan ekonomi subjektif, responden memiliki rata- rata indeks 64,36 yang termasuk kategori sedang. Rata-rata indeks respondenmelakukan coping ekonomi termasuk kategori sedang (54,93). Mencari pekerjaan tambahan termasuk upaya dengan rata-rata indeks tertinggi (64,50), sedangkan menjual aset merupakan upaya dengan rata-rata indeks terendah (28,00). Variabel dukungan sosial, rata-rata responden termasuk pada kategori sedang. Dimensi dukungan sosial dari tetangga mempunyai rata-rata indeks sedang (62,31), dan dukungan sosial dari keluarga
besar (53,75) dan dukungan sosial komunitas PEKKA (58,50) mempunyai rata-rata indeks sedang. Rata-rata tingkat kesejahteraan subjektif responden termasuk pada kategori sedang (58,11). Dimensi kebahagiaan rata-rata responden mempunyai indeks tertinggi (59,50), sedangkan dimensi perasaan mempunyai indeks terendah (56,17).
Berdasarkan hasil uji hubungan karakteristik responden yaitu besar keluarga berhubungan positif signifikan dengan tekanan ekonomi subjektif dan positif signifikan dengan coping ekonomi. Rasio asset/utang berhubungan negatif signifikan dengan tekanan ekonomi subjektif dan negatif signifikan dengan coping ekonomi. Variabel tekanan ekonomi subjektif berhubungan positif sangat siginifikan dengan coping ekonomi dan dukungan sosial, serta berhubungan negatif sangat signifikan dengan kesejahteraan subjektif. Selain itu variabel coping ekonomi berhubungan positif sangat signifikan dengan tekanan ekonomi dan berhubungan negatif sangat signifikan dengan kesejahteraan subjektif. Penelitian ini jugamenunjukkan hasil bahwa pekerjaan, dan lama menjanda berpengaruh negatif dan positif signifikan terhadap kesejahteraan subjektif. Pada variabel coping ekonomi menunjukkan pengaruh negatif signifikan terhadap kesejahteraan subjektif. Selain itu variabel dukungan sosial juga memiliki pengaruh positif sangat signifikan terhadap kesejahteraan subjektif.
Pekerjaan dan rentang lama menjanda menjadi faktor yang dapat mempengaruhi tingkat kesejahteraan yang dimiliki. Kesejahteraan pun dapat diperoleh jika perempuan kepala keluarga tidak memiliki utang. Semakin sedikit coping ekonomi yang dilakukan oleh perempuan kepala keluarga, serta mendapatkan dukungan sosial yang banyak akan meningkatkan tingkat kesejahteraannya.
Collections
- MT - Human Ecology [2190]