Kesuburan Tanah pada Hutan Wakaf Kampung Muara, Kecamatan Pamijahan, Kabupaten Bogor, Jawa Barat
Abstract
Pengetahuan tentang karakteristik dan kualitas tanah perlu diketahui untuk menilai dan memantau kesuburan tanah. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan status kesuburan tanah Hutan Wakaf Kampung Muara Bogor. Penelitian dilakukan dengan mengambil sampel tanah terusik di lapangan pada tiga tingkat kerapatan tajuk dan dilanjutkan dengan analisis di laboratorium. Setelah dilakukan analisis, selanjutnya dilakukan penilaian sifat kimia tanah dan penilaian status kesuburan tanah. Hasil analisis laboratorium pada kerapatan tajuk rendah, sedang dan tinggi menunjukan pH tanah masam (pH 5,23; pH 4,58; dan pH 4,44), C-Organik tergolong tinggi (3,56%; 5,21% dan 7,98%), kandungan P potensial tinggi (63,45 mg/100g, 20,70 mg/100g, dan 54,47 mg/100g) kandungan K potensial rendah (26,61 mg/100g, 7,11 mg/100g dan 13,37 mg/100g), KTK tergolong tinggi (36,67 cmol/kg, 26,34 cmol/kg dan 28,22 cmol/kg) dan kejenuhan basa sangat rendah (24,57%, 6,30% dan 4,57%). Berdasarkan hasil analisis, status kesuburan tanah pada lokasi penelitian tergolong rendah. The knowledge of quality and characteristics of soil is a vital information for soil assessment and monitoring. This research is aiming to determine the soil fertility in Bogor Waqf Forest Kampung Muara. The research was conducted by collecting disturbed soil samples in three levels of canopy, and followed with laboratory analysis. After the samples are analyzed, an assessment of soil’s chemical properties and an assessment of soil fertility status were enacted. Results of Laboratory analysis on low, medium and high canopy density showed acidic soil pH values (pH 5,23; pH 4,58; and pH 4,44), C-Organic classified as high (3,56%, 5,21% and 7,98%), potential P content classified as high (63,45 mg/100g, 20,70 mg/100g and 54,47 mg/100g), potential K content classified as low (26,61 mg/100g, 7,11 mg/100g and 13,37 mg/100, CEC was high (36,67 cmol/kg, 26,34 cmol/kg and 28,22 cmol/kg), and base saturation was very low (24,57%, 6,30% and 4,57%). Based on the results of the analysis, soil fertility status of Bogor Waqf Forest was relatively low.
Collections
- UT - Silviculture [1275]