Evaluasi Keragaan Agronomi dan Keserempakan Panen Populasi F4 Kacang Hijau (Vigna radiata L. Wilczek)
Date
2022Author
Qonita, Anelia
Sutjahjo, Surjono Hadi
Rini, Erin Puspita
Metadata
Show full item recordAbstract
Kacang hijau merupakan tanaman pangan legum penting ketiga setelah kedelai dan kacang tanah, namun angka produksinya dalam lima tahun terakhir mengalami penurunan walaupun permintaannya tetap tinggi. Peningkatan produktivitas kacang hijau dapat dilakukan dengan merakit varietas yang berumur genjah, periode panen pendek, dan daya hasil tinggi. Penelitian ini bertujuan mengevaluasi keragaan karakter agronomi dan keserempakan panen kacang hijau VR480B × Vima 1 generasi F4 untuk memperoleh keunggulan periode panen pendek dan daya hasil tinggi. Penelitian dilaksanakan di Desa Bengkaung, Kabupaten Lombok Barat pada bulan Maret hingga Juni 2021. Materi genetik yang digunakan 418 benih populasi F4 hasil seleksi menggunakan metode single seed descent serta tetua VR480B dan Vima 1 masing-masing 100 benih. Penanaman untuk populasi bersegregasi dilakukan tanpa adanya ulangan. Pengamatan dilakukan terhadap semua individu tanpa tanaman contoh. Populasi F4 memiliki keragaman pada semua karakter kualitatif kecuali tipe tumbuh, kebiasaan membelit, dan warna garis tautan polong. Populasi F4 memiliki umur genjah dan daya hasil lebih tinggi dari Vima 1. Heritabilitas populasi F4 terendah (0%) ditunjukkan oleh umur panen 90%, bobot satu polong, dan periode panen. Umur berbunga memiliki heritabilitas tinggi dan berkorelasi sangat nyata dengan umur panen, sehingga dapat dijadikan parameter seleksi untuk sifat umur genjah. Mung bean is the third important legume crop after soybean and peanut, but in the last five years its production has decreased despite high demand. The productivity of mung bean can be increased by assembling early maturing varieties, short harvest periods, and high yields. This study aims to evaluate the agronomic character and synchronous maturing of the VR480B × Vima 1 generation F4 to obtain the advantages of short harvest periods and high yielding. The research was held in Bengkaung Village, West Lombok from March until June 2021. The genetic material consisted of 418 F4 seeds using the single seed selection method and 100 seeds from each of the parents (VR480B and Vima 1). The segregated population was planted without any replication. All of the plants were observed individually. The F4 population had diversity in all qualitative characters except growth type, twining habit, and the color of ventral suture of the immature pod. The F4 has early maturity and a higher yield than Vima 1. Days to 90% harvest, the weight of one pod, and harvest period showed the lowest heritability (0%) of F4. Days to flowering has high heritability and are significantly correlated with harvest age, so it can be used as a selection parameter for early maturing age.