Hubungan Genderlect Style dengan Pengambilan Keputusan Anggota Kelompok Tani dalam Kegiatan Agroeduwisata (Kasus: Kampung Ciharashas, Kelurahan Mulyaharja, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor)
Abstract
Pembangunan pertanian merupakan tolak ukur mewujudkan pembangunan nasional dimana petani menjadi aktor yang berperan penting di dalamnya. Keterlibatan petani laki-laki dan perempuan yang seimbang dalam pengambilan keputusan pun menjadi sangat penting. Teori genderlect adalah salah satu teori yang membahas perbedaan laki-laki dan perempuan dalam membangun percakapan. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan fenomena genderlect style dengan proses pengambilan keputusan anggota kelompok tani dalam kegiatan agroeduwisata di Kampung Ciharashas, Kelurahan Mulyaharja, Bogor Selatan. Penelitian ini menggunakan metode tabulasi silang (kuantitatif) serta metode wawancara dan observasi (kualitatif). Responden penelitian diambil melalui metode simple random sampling sebanyak 35 orang terdiri dari 20 anggota KTD Lemah Duhur dan 15 anggota KWT Ciharashas. Informan penelitian dipilih melalui purposive sampling sebanyak 10 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak adanya hubungan yang nyata antara genderlect style dengan pengambilan keputusan pada anggota kelompok tani dalam kegiatan agroeduwisata. Agricultural development is a benchmark for realizing national development that farmers become the actors who play an important role in it. So, the balanced involvement of men and women in decision making is important. Genderlect theory is one of the theory that explain the differences between men and women in terms of building conversations. Therefore, this study aims to analyze the relationship between the phenomenon of genderlect and the decision making process of farmer group members in agroedutourism activity. This research uses cross-tabulation method (for qualitative) also interview and observation methods (for quantitative). Respondents of this research were taken from simple random sampling methods of 35 people consisting of 20 KTD Lemah Duhur members and 15 KWT Ciharashas members. Informants were also selected through purposive sampling. The result shows that there is no relation between genderlect style and decision making of farmer groups members in agroedutourism activities.