Monitoring Sebaran dan Kerapatan Mangrove Menggunakan Citra Sentinel-2A di Taman Nasional Kepulauan Seribu, Pulau Pramuka
Date
2022Author
Gowasa, Wisman
Gaol, Jonson Lumban
Arhatin, Risti Endriani
Metadata
Show full item recordAbstract
Mangrove adalah pohon yang tumbuh di pesisir pantai atau air payau. Ekosistem
mangrove di Pulau Pramuka berfungsi sebagai habitat biota laut alami, penahan
pantai dari erosi, dan juga digunakan sebagai tujuan wisata. Teknologi
penginderaan jauh merupakan metode yang tepat untuk pemantauan ekosistem
mangrove. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui sebaran kerapatan
mangrove dengan teknologi penginderaan jauh menggunakan citra Sentinel-2A.
Penelitian ini menggunakan metode Normalized Difference Vegetation Index
(NDVI). Hasil penelitian menunjukkan bahwa kerapatan mangrove di Pulau
Pramuka terbagi menjadi tiga kelas yaitu kelas lebat, sedang, dan jarang. Luas
kerapatan ekosistem mangrove pada tahun 2015 untuk kelas padat, sedang, dan
jarang masing-masing adalah 5,902 m2
, 1,826 m2
, dan 9,143 m2
. Pada tahun 2021
masing-masing seluas 18,498 m2
, 1,933 m2
, dan 4,846 m2
. Luas total kerapatan
mangrove pada tahun 2015 sebesar 16,871 m2 dan pada tahun 2021 sebesar 25,277
m2
. Secara keseluruhan terjadi peningkatan luasan ekosistem mangrove di Pulau
Pramuka sebesar 8,406 m2
. Penambahan kawasan ekosistem mangrove di lokasi
penelitian dikarenakan adanya penanaman mangrove secara rutin setiap tahun dari
partisipasi masyarakat setempat, lembaga swadaya masyarakat, dan program
pemerintah Kepulauan Seribu dalam pembuatan taman mangrove untuk tempat
wisata. Uji akurasi confusion matrix pada klasifikasi citra antara data satelit dan
survei lapangan adalah 80%.