Evaluasi Penggunaan Pupuk Anorganik, Organik, dan Hayati terhadap Pertumbuhan Tanaman Alpukat (Persea americana Mill.) di Kebun Superavo, Subang
Date
2022Author
Tanuwijaya, Kholis
Hazra, Fahrizal
Santosa, Dwi Andreas
Metadata
Show full item recordAbstract
Peningkatan jumlah produksi alpukat dipengaruhi oleh efektivitas pemupukan. Pemupukan adalah hal terpenting dalam pertanian untuk meningkatkan nutrisi tanaman, mencapai tinggi hasil, dan perubahan lingkungan tanah. Efektivitas kombinasi pupuk anorganik dan pupuk hayati diperlukan untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas tanaman serta memperkecil peluang terjadinya degradasi lahan. Rancangan percobaan yang digunakan adalah rancangan acak kelompok (RAK) dengan faktor tunggal berupa pemupukan. RAK ini mempunyai sembilan taraf perlakuan, yaitu: 1) kontrol (tanpa pupuk NPK dan hayati), 2) pupuk NPK 100%, 3) pupuk NPK 50%, 4) pupuk NPK 100% + pupuk hayati 100%, 5)
pupuk NPK 100% + pupuk hayati 50%, 6) pupuk NPK 50% + pupuk hayati 100%, 7) pupuk NPK 50% + pupuk hayati 50%, 8) pupuk hayati 100%, 9) pupuk hayati 50%. Perlakuan ini diulang sebanyak lima ulangan. Pupuk dasar yang digunakan, yaitu pupuk kandang sebanyak 1,25 kg/pohon. Hasil siginifikan terjadi pada laju tinggi tanaman, jumlah cabang tersier, N-total, dan aktivitas invertase tanah. Secara
keseluruhan perlakuan terbaik adalah kombinasi dari pupuk NPK dan pupuk hayati khususnya pada perlakuan P3, yaitu kombinasi antara NPK 100% dan pupuk hayati 100%. Hal ini terlihat pada pertumbuhan vegetatif tanaman alpukat serta hasil analisis kimia dan biologi tanah yang meningkat. Increasing the amount of avocado production is influenced by the
effectiveness of fertilization. Fertilization is the most important thing in agriculture
to improve plant nutrition, achieve high yields, and change the soil environment.
The effectiveness of the combination of inorganic fertilizer and biofertilizer is
needed to improve the quality and quantity of plants and reduce the chances of land
degradation. The experimental design used was a randomized block design (RBD)
with a single factor in fertilization. This RAK has nine treatment levels, namely: 1)
control (without NPK and biofertilizer), 2) 100% NPK fertilizer, 3) 50% NPK
fertilizer, 4) 100% NPK fertilizer + 100% biofertilizer, 5) NPK fertilizer 100% +
50% biofertilizer, 6) 50% NPK fertilizer + 100% biofertilizer, 7) 50% NPK
fertilizer + 50% biofertilizer, 8) 100% biofertilizer, 9) 50% biofertilizer. This
treatment was repeated five times. The basic fertilizer used, namely manure as much
as 1.25 kg/tree. Significant results occurred in plant height, the number of tertiary
branches, total N, and soil invertase activity. Overall, the best treatment was a
combination of NPK fertilizer and biological fertilizer, especially in the P3
treatment, namely a combination of 100% NPK and 100% biological fertilizer. This
can be seen in the vegetative growth of avocado plants and the soil's chemical and
biological analysis, which have increased.