Penambahan Daun Ketapang untuk Meningkatkan Kualitas Warna Ikan Guppy (Poecilia reticulata)
Date
2022-01-09Author
Haq, Izhar Amirul
Nirmala, Kukuh
Hastuti, Yuni Puji
Supriyono, Eddy
Metadata
Show full item recordAbstract
Ikan Guppy (Poecilia reticulata) merupakan salah satu ikan hias air tawar asli
dari Amerika yang hidup di sungai dan danau yang bervegetasi rimbun. Ikan guppy
banyak diminati karena memiliki variasi warna yang menarik serta bentuk ekornya
beragam. Pada jantan, sirip ekor tampil sangat menarik karena lebar dan berwarna
kontras dengan corak yang beragam. Permintaan pasar yang tinggi mengakibatkan
pembudidaya ikan guppy harus mampu memproduksi ikan guppy dengan kualitas
yang baik agar produksi ikan guppy dapat bersaing di pasar internasional.
Warna pada ikan hias menjadi salah satu parameter utama yang menjadi
faktor penentu nilai jual pada ikan. Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi
nilai jual ikan hias, yaitu fisiologi, ekologi serta estetika pada ikan. Kualitas warna
pada ikan dipengaruhi oleh sel kromatofor. Sel kromatofor adalah sel warna pada
kulit ikan yang mengandung pigmen serta dapat memantulkan cahaya. Perubahan
kualitas warna ikan sangat mudah dipengaruhi oleh kondisi lingkungan, penyakit
yang menyerang ikan, serta aktivitas seksual. Daun ketapang dapat mencerahkan
warna kulit pada ikan cupang serta mencegah terserangnya jamur. Ekstrak air dari
daun ketapang kering juga telah digunakan untuk pemeliharaan ikan hias yang
populer yaitu ikan guppy (Poecilia reticulate), ikan mas (Cyprinus carpio), dan
ikan aduan Siam (Betta splendens). Ekstrak air daun ketapang kering cepat
meningkatkan regenerasi sirip ekor ikan gurami. Perlakuan rendaman daun
ketapang diduga dapat mempengaruhi kualitas warna pada ikan guppy dilihat dari
sel kromatofornya.
Ikan guppy termasuk ikan hias yang memiliki nilai ekonomis dan dapat
dibudidayakan. Salah satu masalah dalam budidaya ikan guppy yaitu kualitas warna
tubuhnya yang kurang baik. Kondisi ini diduga akibat penangkaran yang terlalu
lama dan stres pada ikan. Upaya yang dapat dilakukan yaitu memperbaiki
lingkungan dalam budidaya ikan guppy. Studi ini bertujuan untuk menilai
perubahan kualitas warna ikan guppy serta parameter pendukungnya menggunakan
rendaman air daun ketapang pada media pemeliharaan. Perendaman air daun
ketapang dengan konsentrasi yang berbeda diharapkan dapat mengurangi stres dan
mempengaruhi penyebaran jumlah sel kromatofor yang berdampak pada kualitas
warna ikan guppy. Hasil evaluasi diharapkan dapat bermanfaat bagi masyarakat
dalam penerapan teknologi rekayasa lingkungan budidaya khususnya
menggunakan air rendaman daun ketapang sebagai media pemeliharaan untuk
meningkatkan kualitas warna ikan guppy menjadi lebih baik.
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode RAL (Rancangan
Acak Lengkap) yang terdiri atas lima perlakuan dengan tiga ulangan. Ikan guppy
yang diuji merupakan ikan guppy hasil hasil budidaya petani di Kabupaten Bogor.
Ikan uji yang digunakan berjenis kelamin jantan dengan rata-rata berukuran 2,5 cm.
Ikan dipelihara pada akuarium percobaan selama 28 hari. Pakan yang diberikan
yaitu pakan komersial yang diberikan secara at satiation. Daun ketapang yang
digunakan yaitu daun ketapang yang sudah rontok dan telah dikeringkan. Air daun
ketapang dijadikan stok air induk dengan konsentrasi 50 gram/75 liter air.
Akuarium diisi air dengan total volume 10 L dari setiap perlakuan pada konsentrasi
yang berbeda. Perlakuan terdiri dari perlakuan kontrol yaitu dengan konsentrasi
100% air tawar, perlakuan 75% air tawar + 25% air daun ketapang (2 gram),
perlakuan 50% air tawar + 50% air daun ketapang (3,5 gram), perlakuan 25% air
tawar + 75% air daun ketapang (5 gram), perlakuan 100 % air daun ketapang (6,5
gram). Setiap perlakuan diamati beberapa parameter pendukungnya yaitu tingkat
sintasan, persentase kualitas warna, jumlah sel kromatofor, tingkah laku, kadar
glukosa dan kualitas fisik kimiawi air lingkungan hidup ikan. Data yang diperoleh
dari setiap parameter uji dianalisis menggunakan SPSS 22.0 menggunakan analisis
varian (ANOVA) dan dilanjutkan dengan uji Duncan (P < 0,05).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat sintasan ikan guppy pada
penelitian ini berkisar dari 86,67±5,7% – 100,00±0,00%. Berdasarkan hasil analisis
sidik ragam, tingkat sintasan ikan guppy pada semua perlakuan tidak berbeda nyata.
Hasil analisis menggunakan perangkat lunak Photoshop CS5 kualitas warna terbaik
dihasilkan oleh 100% rendaman air daun ketapang. Rendaman air daun ketapang
menghasilkan persentase warna merah pada tubuh ikan guppy sebesar
73,93±2,29%. Berdasarkan hasil analisis sidik ragam, perbedaan kualitas warna
pada ikan guppy menunjukkan hasil berbeda nyata. Jumlah sel kromatofor tertinggi
yaitu pada perlakuan penambahan rendaman daun ketapang 100% yaitu sebesar
394,7±40 sel/0,1 mm2. Berdasarkan hasil analisis sidik ragam perlakuan
penambahan rendaman daun ketapang 100% menunjukkan hasil yang berbeda
nyata antarperlakuan. Respons tingkah laku ikan guppy secara umum mengalami
perubahan. Respons refleks ikan terendah yaitu pada perlakuan kontrol. Nilai kadar
glukosa tertinggi berdasarkan hasil pengukuran yaitu 24,11±0,41 mg dL-1
pada perlakuan kontrol. Berdasarkan analisis sidik ragam, kadar glukosa pada perlakuan
penambahan rendaman daun ketapang 100% berbeda nyata antarperlakuan.
Parameter fisika dan kimia air yang telah diukur masih dalam kisaran normal. Suhu
berkisar 26,3-29,3 °C, Oksigen terlarut berkisar 5,9-6,7 mg L-1, kadar nitrit 0,041-
0,263 mg L-1, dan kadar Total Amonia Nitrogen (TAN) berkisar 0,026-0,164 mg L-1.
Hasil setiap parameter uji yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa,
dengan rendaman air daun ketapang dapat mengurangi dampak stres pada ikan serta
meningkatkan kualitas warna ikan guppy yang mempengaruhi penyebaran jumlah
sel kromatofor sehingga menghasilkan kualitas warna terbaik berdasarkan sel
kromatofor serta persentase keragaan warna visual pada ikan guppy. Guppy fish (Poecilia reticulata) is one of the native freshwater ornamental
fish from America that lives in rivers and lakes with lush vegetation. Guppies are
in great demand because they have interesting color variations and various tail
shapes. In males, the caudal fin looks very attractive because it is wide and in
contrasting colors with various patterns. High market demand causes guppy fish
farmers to be able to produce guppy fish with good quality so that guppy fish
production can compete in the international market.
Color in ornamental fish is one of the main parameters that determine the
selling value of fish. There are several factors that affect the selling value of
ornamental fish, namely physiology, ecology and aesthetics in fish. Color quality
in fish is influenced by chromatophoric cells. Chromatophores are color cells in fish
skin that contain pigment and can reflect light. Changes in the color quality of fish
are very easily influenced by environmental conditions, diseases that attack fish,
and sexual activity. Ketapang leaves can brighten the skin color of betta fish and
prevent fungal attacks. Water extract from dried ketapang leaves has also been used
for the maintenance of popular ornamental fish, namely guppies (Poecilia
reticulata), carp (Cyprinus carpio), and Siamese fighting fish (Betta splendens).
The water extract of dried ketapang leaves quickly increases the regeneration of the
gouramy tail fin. The treatment of soaking ketapang leaves is thought to affect the
color quality of guppies seen from their chromatophores.
Guppies are ornamental fish that have economic value and can be cultivated.
One of the problems in guppies cultivation is the poor quality of body color. This
condition is thought to be due to prolonged captivity and stress on the fish. Efforts
that can be made are to improve the environment in guppy fish farming. This study
aims to assess changes in the color quality of guppies and their supporting
parameters using ketapang leaf water immersion in rearing media. Soaking
ketapang leaves in water with different concentrations is expected to reduce stress
and affect the distribution of the number of chromatophores which affect the color
quality of guppies. The evaluation results are expected to be useful for the
community in the application of aquaculture environmental engineering
technology, especially using ketapang leaf soaking water as a maintenance medium
to improve the color quality of guppy fish for the better.
This research was conducted using the RAL method (Completely
Randomized Design) which consisted of five treatments with three replications. The
guppies tested were guppy fish cultivated by farmers in Bogor Regency. The test
fish used were male with an average size of 2.5 cm. Fish were kept in the
experimental aquarium for 28 days. The feed given is commercial feed given at
satiation. Ketapang leaves used are ketapang leaves that have fallen and have been
dried. Ketapang leaf water is used as mains stock with a concentration of 50
grams/75 liters of water. The aquarium was filled with water with a total volume of
10 L from each treatment at different concentrations. The treatment consisted of control treatment with a concentration of 100% fresh water, treatment 75% fresh water + 25% ketapang leaf water (2 grams), 50% fresh water + 50% ketapang leaf water (3.5 grams), 25% treatment fresh water + 75% ketapang leaf water (5 grams), treatment 100% ketapang leaf water (6.5 grams). Each treatment observed several supporting parameters, namely survival rate, percentage of color quality, number
of chromatophores cells, behavior, glucose levels and physical and chemical quality
of the fish's living environment. The data obtained from each test parameter were
analyzed using SPSS 22.0 using analysis of variance (ANOVA) and continued with
Duncan's test (P < 0.05).
The results showed that the survival rate of guppies in this study ranged from
86.67±5.7% – 100.00±0.00%. Based on the results of analysis of variance, the
survival rate of guppies in all treatments was not significantly different. The results
of the analysis using Photoshop CS5 software, the best color quality was produced
by 100% water immersion of ketapang leaves. Ketapang leaf water immersion
resulted in the percentage of red color on the body of guppy fish of 73.93±2.29%.
Based on the results of analysis of variance, differences in color quality in guppies
showed significantly different results. The highest number of chromatophores was
in the addition of 100% ketapang leaf immersion treatment, which was 394.7±40
cells/0.1 mm2. Based on the results of the analysis of variance of treatments, the
addition of 100% ketapang leaf bath showed significantly different results between
treatments. Guppies' behavioral responses generally change. The lowest fish reflex
response was in the control treatment. The highest glucose level value based on the
measurement results was 24.11±0.41 mg dL-1 in the control treatment. Based on
analysis of variance, glucose levels in the addition of 100% ketapang leaf bath were
significantly different between treatments. The physical and chemical parameters
of the water that have been measured are still within the normal range. Temperature
ranged from 26.3-29.3 °C, dissolved oxygen ranged from 5.9 to 6.7 mg L-1, nitrite
content was 0.041-0.263 mg L-1, and levels of Total Ammonia Nitrogen (TAN)
ranged from 0.026-0.164 mg L-1.
The results of each test parameter that have been carried out can be concluded
that, with water immersion in ketapang leaves can reduce the impact of stress on
fish and improve the color quality of guppies which affect the distribution of the
number of chromatophores cells so as to produce the best color quality based on
chromatophoric cells and the percentage of visual color performance in guppies
Collections
- MT - Fisheries [2948]