Perencanaan Model Logistik 4.0 untuk Bisnis Day Old Chick (DOC)
Date
2021Author
Joinaldy, Audy
Abdullah, Luki
Arkeman, Yandra
Jahroh, Siti
Metadata
Show full item recordAbstract
Sektor makanan merupakan sektor prioritas dalam penetapan peta jalan Making Indonesia 4.0 pada tahun 2018. Sektor perunggasan adalah salah satu sektor yang memiliki kontribusi besar terhadap konsumsi protein nasional. Industri unggas memasok sekitar 65% konsumsi protein hewani bagi penduduk Indonesia. Angka ini diprediksi akan terus meningkat setiap tahunnya. Industri ini juga berkontribusi memasok 10% terhadap penyerapan tenaga kerja nasional. Hal ini memotivasi PT Mega Satwa Perkasa sebagai produsen bibit ayam pedaging atau one day-old chick (DOC) di Sulawesi Selatan terus berinovasi meningkatkan kualitas produknya agar tetap bersaing. DOC merupakan produk akhir dari perusahaan penetasan yang harus segera dipelihara karena sifatnya yang mudah rusak. Proses transportasi merupakan titik kritis dalam rantai pasok ayam broiler yang berisiko menyebabkan kerugian akibat penyusutan dan cedera. Namun sampai saat ini masih belum mendapat perhatian. Indonesia merupakan daerah yang memiliki kondisi iklim yang panas dan kelembapan yang tinggi yang menyebabkan DOC rentan mengalami stres yang berat selama proses transportasi. Hal ini diperparah dengan kondisi kendaraan yang ada tidak memiliki kemampuan mengontrol, memonitor suhu, kelembapan dan faktor stres lainnya selama proses transportasi. Selain itu, kondisi proses logistik yang ada juga masih manual khususnya di PT Mega Satwa Perkasa. Kondisi tersebut perusahaan masih belum memenuhi ISO 9001;2009 karena belum memiliki sistem traceability untuk produk yang di produksi. Perbaikan kondisi tersebut dapat dilakukan dengan memanfaatkan perkembangan teknologi yang ada yaitu computer-physical system (CPS) yang dikenal dengan teknologi 4.0. Oleh sebab itu, penelitian ini bertujuan untuk: 1) mengevaluasi kondisi dan pengaruh durasi transportasi terhadap kualitas DOC; 2) menganalisis stakeholder dalam rantai pasok day old chick (DOC) yang ada di PT. Mega Satwa Perkasa; 3) merancang bangun model logistik DOC berbasis IoT, teknologi Blockchain dan Web System Network (WSN); 4) membandingkan efisiensi biaya logistik konvensional dengan penerapan logistik DOC 4.0 pada rantai pasok DOC. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis ragam (ANOVA), studi heuristik, simulasi Monte Carlo dan studi kelayakan finansial dan evaluasi nilai tambah (EVA). Penelitian ini dilaksanakan di PT. Mega Satwa Perkasa, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan. Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret sampai dengan Agustus 2020 dan bulan Februari 2021. Hasil penelitian menunjukkan kondisi kendaraan belum mampu menjaga suhu dan kelembapan dalam kontainer DOC pada suhu yang optimal yaitu 25oC dan kelembapan 72%. Suhu pada tertinggi dapat mencapai 35oC dan kelembapan hingga 87%. Kondisi ini menyebabkan perlakuan B dengan durasi transportasi selama 15 jam memiliki performa pemeliharaan pada usia tujuh hari yang lebih buruk dibandingkan perlakuan A dan C. FCR perlakuan B lebih besar yaitu sebesar 0,88 sedangkan perlakuan A dan C masing-masing sebesar 0,82 dan 0,80. Hal ini disebabkan sampel pada perlakuan B mengalami cekaman stres yang lebih tinggi dari perlakuan lainnya. Untuk memperbaiki kondisi logistik DOC yang ada terlebih dahulu dilakukan pemetaan stakeholder yang terdiri atas pemangku kepentingan kunci (key stakeholder ) yaitu: manajemen hatchery dan transporter (penyedia jasa ekspedisi). Kemudian terdapat primary stakeholder yaitu konsumen (peternak), pemegang saham, pemasok, dan pesaing. Kedua kelompok stakeholder ini kemudian diwawancarai secara mendalam untuk mengidentifikasi kondisi dan permasalahan yang ada dalam logistik DOC saat ini. Adapun selain kondisi kendaraan yang telah disebutkan sebelumnya, permasalahan lain yang dialami oleh para stakeholder adalah terkait dengan transparansi, ketertelusuran, fleksibilitas dan akuntabilitas dalam proses logistik dan transaksi barang. Sistem informasi yang digunakan dalam porses bisnis masih menggunakan metode manual yaitu melalui telpon dan WhatsApp. Model logistik DOC 4.0 yang dibangun dengan membangun jaringan sensor berbasis blockchain untuk proses pemantauan logistik dengan teknis penggabungan jaringan sensor dan Big-data. Arsitektur model yang dibangun terdiri atas tujuh ayer yang terdiri atas: layer fisik, sensor, jaringam, data, manajemen data, dan aplikasi (Web System Network). Aplikasi kunci yang disusun untuk dapat mengatasi permasalahn yang ada adalah sistem outbound barang di gudang, kontrak cerdas (smart-contract), logistik planner, dan manajemen transportasi cerdas. Hasil evaluasi finansial menunjukkan bahwa investasi teknologi untuk penerpaan model logistik DOC 4.0 layak dilakukan. Hal ini ditujukkan dengan nilai paybcak periode sebesar 3,07 tahun. Nilai NPV sebesar Rp 1.228.389.872 dan IRR sebesar 28%. Selain itu, dengan penerapan model logistik DOC tersebut adapaun nilai tambah yang didapatkan adalah perbaikan pelayanan logistik, optimasi rute, penururnan biaya perawatan kendaraan, penurunan jumlah karyawan, peningkatan pendapatan karyawan, dan penurunan risiko klaim kematian DOC akibat risiko perjalanan.
Collections
- DT - Business [104]